Memahami Keutamaan Shalat Rawatib Maghrib

Simbol Waktu Shalat

Ilustrasi waktu transisi menjelang Maghrib

Shalat fardhu adalah tiang agama yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Namun, Rasulullah ﷺ senantiasa menganjurkan umatnya untuk melengkapinya dengan shalat sunnah, salah satunya adalah shalat rawatib. Di antara shalat rawatib yang memiliki kedudukan istimewa adalah shalat rawatib yang mengiringi shalat Maghrib. Shalat rawatib Maghrib ini seringkali terabaikan, padahal pahalanya sangat besar dan memiliki keutamaan yang signifikan dalam menyempurnakan ibadah wajib kita.

Apa Itu Shalat Rawatib Maghrib?

Shalat rawatib adalah salat sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang dikerjakan mengiringi salat fardhu, baik sebelum maupun sesudahnya. Shalat rawatib Maghrib secara spesifik merujuk pada sunnah yang mengelilingi salat fardhu Maghrib. Menurut mayoritas ulama, shalat rawatib yang mengiringi Maghrib adalah **dua rakaat sebelum Maghrib**.

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai hukum pastinya (sunnah muakkadah atau sunnah ghairu muakkadah), anjuran untuk melaksanakannya sangat kuat berdasarkan beberapa hadis. Rasulullah ﷺ bersabda, "Antara dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat," yang kemudian dijelaskan oleh para sahabat bahwa hal ini berlaku untuk semua shalat fardhu, termasuk Maghrib.

Jumlah Rakaat: Mayoritas ulama menetapkan 2 rakaat sebelum Maghrib. Ada juga riwayat yang menyebutkan 2 rakaat sesudahnya, namun yang lebih ditekankan adalah yang sebelum Maghrib.

Keutamaan Menjaga Rawatib Maghrib

Menjaga konsistensi dalam melaksanakan shalat rawatib, terutama sebelum Maghrib, memberikan beberapa manfaat spiritual dan praktis:

Kapan Waktu Pelaksanaannya?

Waktu melaksanakan shalat rawatib Maghrib sangat spesifik dan singkat. Shalat ini dikerjakan setelah **adzan Maghrib** dan sebelum **iqamah** (atau sebelum shalat Maghrib fardhu dimulai).

Perhatikanlah bahwa waktu antara adzan dan iqamah Maghrib seringkali sangat singkat, terutama di masjid-masjid besar yang jadwalnya ketat. Oleh karena itu, menjaga rawatib ini menuntut kedisiplinan tinggi. Jika waktu antara adzan dan iqamah sangat sempit sehingga dikhawatirkan tidak sempat, maka hukumnya bisa bergeser dari sunnah muakkadah menjadi sunnah biasa, atau bahkan gugur karena kesulitan, namun niat untuk melaksanakannya tetap dicatat oleh Allah.

Tata Cara Pelaksanaan (Singkat)

Tata cara pelaksanaan shalat rawatib sebelum Maghrib tidak berbeda jauh dengan shalat sunnah dua rakaat lainnya, seperti shalat Subuh atau Dhuha, yaitu dikerjakan dua rakaat dengan sekali salam.

  1. Niat: Dalam hati, berniat mengerjakan shalat sunnah qabliyah Maghrib dua rakaat karena Allah Ta'ala.
  2. Takbiratul Ihram: Mengucapkan 'Allahu Akbar' sambil mengangkat kedua tangan.
  3. Membaca Doa Iftitah, Al-Fatihah, dan Surat Pendek: Rakaat pertama dan kedua dianjurkan membaca surat dengan bacaan yang ringan, mengingat waktu yang sempit.
  4. Ruku' dan I'tidal.
  5. Sujud dan Duduk di Antara Dua Sujud.
  6. Tahiyat Akhir dan Salam: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, dilanjutkan dengan tahiyat akhir dan salam.

Meskipun hanya dua rakaat, konsistensi dalam mengamalkan sunnah ini akan memberikan perbedaan besar dalam kualitas ibadah kita. Mari kita jadikan momentum singkat antara adzan dan iqamah Maghrib sebagai ladang pahala untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

🏠 Homepage