Mengenal Surat Al-Fatihah
Di antara 114 surat dalam Al-Qur'an, terdapat satu surat yang memiliki kedudukan sangat istimewa, yaitu Surat Al-Fatihah. Surat ini adalah surat pertama yang diturunkan secara lengkap dan merupakan inti dari seluruh ajaran Al-Qur'an. Secara harfiah, Al-Fatihah berarti "Pembukaan".
Untuk menjawab pertanyaan inti, yaitu sebutkan surat al fatihah, jawabannya adalah Al-Fatihah adalah surat pertama dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari tujuh ayat dan dikenal juga dengan berbagai nama lain yang menunjukkan keagungannya, seperti Ummul Kitab (Induk Kitab), As-Sab'ul Matsani (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang), dan Syifa' (Obat).
Keutamaan yang Tak Tertandingi
Keutamaan Al-Fatihah begitu besar sehingga ia disebut sebagai salah satu pilar utama dalam ibadah shalat. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa shalat seseorang tidak sah tanpa membaca surat ini. Hal ini menunjukkan betapa sentralnya peran Al-Fatihah dalam hubungan vertikal seorang hamba dengan Tuhannya.
Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa Al-Fatihah adalah cahaya yang diturunkan dari perbendaharaan Allah di bawah Arsy. Keagungan ini juga tercermin dalam sifatnya sebagai pembawa rahmat dan penawar segala penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit hati. Setiap ayatnya mengandung pujian, pengagungan, permohonan ampunan, dan penetapan keesaan Allah SWT. Karena itu, membacanya dengan tadabbur (perenungan mendalam) dapat memberikan ketenangan batin luar biasa.
Struktur dan Kandungan Ayat-Ayat Al-Fatihah
Tujuh ayat dalam surat ini tersusun secara sistematis, mengantar pembacanya dari pengenalan terhadap kebesaran Allah hingga permohonan petunjuk lurus. Berikut adalah ringkasan singkat kandungan dari setiap ayatnya:
- Ayat 1: Basmalah (Pembukaan dengan Nama Allah).
- Ayat 2: Pujian kepada Allah sebagai Tuhan seluruh alam semesta (Ar-Rabb).
- Ayat 3: Penegasan bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Ar-Rahman, Ar-Rahim).
- Ayat 4: Pengakuan bahwa hanya Allah yang menguasai hari pembalasan (Yaumil Jaza').
- Ayat 5: Pengakuan tauhid uluhiyah, bahwa ibadah hanya ditujukan kepada-Nya semata.
- Ayat 6: Permohonan hamba kepada Allah untuk ditunjukkan jalan yang lurus.
- Ayat 7: Permohonan agar dijauhkan dari jalan orang-orang yang sesat dan jalan yang mendatangkan murka.
Ayat 1 hingga 4 adalah pujian dan pengagungan dari Allah kepada diri-Nya sendiri (sebagaimana dijelaskan dalam hadits Qudsi). Sementara itu, ayat 5 hingga 7 adalah permohonan dan doa yang dipanjatkan oleh hamba kepada Allah SWT. Komposisi doa ini memastikan bahwa seorang Muslim memulai interaksinya dengan Sang Pencipta dengan kerendahan hati, pengakuan akan keesaan-Nya, dan harapan akan bimbingan-Nya.
Al-Fatihah dalam Shalat Wajib
Dalam tata cara shalat, baik fardhu maupun sunnah, Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaat. Para ulama sepakat mengenai hal ini berdasarkan hadits shahih. Ketika membaca surat ini dalam shalat, seolah-olah seorang Muslim sedang berdialog langsung dengan Allah. Ketika ia mengucapkan 'Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin', Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku." Ketika ia mengucapkan 'Ar-Rahmanir-Rahim', Allah menjawab: "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku." Begitu seterusnya hingga ayat terakhir. Dialog spiritual ini memperkaya dimensi kekhusyukan.
Mempelajari makna di balik setiap kata dalam Al-Fatihah adalah upaya untuk memahami fondasi keimanan. Surat ini bukan sekadar rangkaian kata yang dihafal, melainkan sebuah peta jalan spiritual yang membimbing umat Islam menuju ketakwaan sejati dan ridha Ilahi. Mengulanginya sebanyak minimal 17 kali dalam shalat sehari semalam adalah cara Allah mengingatkan umat-Nya akan hakikat penciptaan dan tujuan hidup.
Oleh karena itu, selain menghafal teksnya, merenungkan makna dari surat Al-Fatihah adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari surat agung ini. Surat ini adalah kunci surga, pemadam dosa, dan penuntun menuju Shirat al-Mustaqim.