Aglaonema, atau sering disebut Sri Rejeki, adalah tanaman hias populer yang dicintai karena corak daunnya yang eksotis dan beragam. Merawat dan menanam Aglaonema agar tumbuh subur memang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal media tanam, penyiraman, dan pencahayaan. Panduan ini akan mengupas tuntas langkah-langkah penting dalam penanaman Aglaonema dari awal.
1. Pemilihan Media Tanam yang Tepat
Media tanam adalah fondasi utama bagi kesehatan Aglaonema. Tanaman ini sangat rentan terhadap busuk akar jika media terlalu padat dan menahan air terlalu lama. Media tanam yang ideal harus porous (memiliki banyak pori-pori), gembur, dan memiliki drainase yang baik.
Komposisi media tanam yang paling sering direkomendasikan untuk penanaman Aglaonema adalah campuran:
- Sekam bakar atau sekam mentah (sebagai aerasi dan drainase).
- Kompos atau pupuk kandang matang (sebagai unsur hara).
- Tanah atau cocopeat (sebagai penahan kelembaban secukupnya).
Rasio umum yang bisa Anda coba adalah 1:1:1. Pastikan Anda mencampur semua bahan hingga merata sebelum digunakan untuk mengisi pot.
2. Proses Transplantasi (Repotting)
Saat memindahkan Aglaonema ke pot baru—baik saat baru membeli atau ketika akar sudah terlalu padat—lakukan dengan hati-hati. Pilih pot yang ukurannya sedikit lebih besar dari bola akar tanaman.
- Isi dasar pot dengan sedikit media tanam.
- Keluarkan tanaman dari pot lama dengan hati-hati, usahakan jangan sampai merusak akar. Jika akarnya terlalu rapat, longgarkan sedikit secara perlahan.
- Posisikan tanaman di tengah pot baru.
- Isi ruang kosong di sekitar akar dengan media tanam baru, padatkan sedikit namun jangan terlalu keras. Sisakan sedikit ruang di tepi pot untuk penyiraman.
Setelah repotting, hindari penyiraman berlebihan. Beri sedikit air secukupnya untuk membantu proses adaptasi selama beberapa hari pertama.
3. Penempatan dan Pencahayaan
Aglaonema dikenal sebagai tanaman indoor yang toleran terhadap kondisi minim cahaya, namun untuk mendapatkan warna daun yang maksimal, mereka tetap memerlukan cahaya yang cukup.
Sinar matahari langsung, terutama matahari siang, akan membakar daun Aglaonema. Idealnya, letakkan Aglaonema di lokasi yang mendapatkan cahaya tidak langsung (indirect bright light) atau cahaya pagi yang lembut.
Jika Anda menanamnya di luar ruangan, pastikan ada naungan yang memadai. Cahaya yang terlalu redup akan menyebabkan corak warna Aglaonema menjadi pudar dan pertumbuhannya melambat.
4. Manajemen Penyiraman
Kesalahan paling umum dalam penanaman Aglaonema adalah penyiraman berlebihan. Aglaonema lebih baik sedikit kekurangan air daripada terlalu kelebihan air.
Metode terbaik adalah 'cek jari'. Sebelum menyiram, masukkan jari Anda sekitar 2-3 cm ke dalam media tanam. Jika terasa lembab, tunda penyiraman. Siram hanya ketika lapisan atas media tanam sudah mulai terasa kering.
Frekuensi penyiraman sangat bergantung pada suhu ruangan dan kelembaban lingkungan. Pada musim kemarau, mungkin perlu disiram 2-3 hari sekali, sementara di musim hujan, bisa seminggu sekali.
5. Pemupukan untuk Warna Maksimal
Untuk mendorong pertumbuhan daun baru dan mempertahankan warna cerah Aglaonema, pemupukan rutin sangat penting. Lakukan pemupukan sekitar 2 hingga 4 minggu sekali.
Gunakan pupuk NPK seimbang, atau pupuk khusus tanaman hias daun. Jika Anda ingin fokus pada warna, pupuk yang tinggi Fosfor (P) dan Kalium (K) bisa membantu memperkuat corak daun. Jangan pernah memberikan pupuk saat media tanam benar-benar kering, siram dulu tanaman sebelum memupuk.
Dengan memperhatikan detail pada media tanam, pencahayaan, dan manajemen air, penanaman Aglaonema Anda akan memberikan hasil yang memuaskan berupa tanaman yang rimbun dan berwarna cerah.