Mengapa Pemupukan Penting untuk Aglaonema?
Aglaonema, atau yang sering disebut Sri Rejeki, adalah tanaman hias yang sangat populer berkat corak daunnya yang memukau. Meskipun dikenal sebagai tanaman yang relatif mudah dirawat, untuk mendapatkan warna yang cerah, pertumbuhan yang optimal, dan daun yang sehat, pemupukan yang tepat adalah kunci utamanya. Tanaman dalam pot memiliki keterbatasan nutrisi karena media tanamnya terbatas. Nutrisi esensial seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), serta mikronutrien lainnya, harus dipasok secara berkala melalui pemupukan agar Aglaonema dapat berfotosintesis dan berkembang maksimal.
Kekurangan nutrisi akan terlihat jelas dari perubahan warna daun menjadi kusam, pertumbuhan yang terhambat, dan bahkan rentan terhadap serangan hama atau penyakit. Oleh karena itu, memahami jadwal dan jenis pupuk yang sesuai sangat vital bagi setiap penggemar Aglaonema.
Memilih Jenis Pupuk yang Tepat
Pemilihan pupuk sangat mempengaruhi kualitas warna dan bentuk daun Aglaonema. Ada dua kategori utama yang perlu Anda pertimbangkan:
1. Pupuk Kimia (NPK Seimbang)
Gunakan pupuk NPK dengan rasio seimbang, seperti 10-10-10 atau yang sedikit lebih tinggi Nitrogen (N) untuk mendorong pertumbuhan daun hijau. Untuk Aglaonema yang memiliki variasi warna merah atau pink, pupuk dengan sedikit lebih banyak Fosfor (P) dapat membantu intensitas warna.
- Dosis: Selalu gunakan dosis setengah dari anjuran kemasan, terutama jika Anda pemula. Aglaonema sensitif terhadap kelebihan garam mineral.
- Frekuensi: Aplikasikan setiap 3-4 minggu sekali selama musim pertumbuhan aktif (musim hujan atau saat tanaman sangat aktif tumbuh).
2. Pupuk Organik dan Pelengkap
Pupuk organik membantu memperbaiki struktur media tanam dan memberikan nutrisi yang dilepaskan perlahan. Ini sangat baik sebagai pelengkap pupuk kimia.
- Kompos atau Humus: Taburkan sedikit di permukaan media tanam saat repotting atau setiap dua bulan sekali.
- Pupuk Cair Hayati: Beberapa petani menyukai penggunaan pupuk cair yang mengandung asam amino atau hormon pertumbuhan alami untuk menjaga kilau daun.
Teknik Aplikasi Pemupukan yang Efektif
Cara pemberian pupuk sama pentingnya dengan jenis pupuknya. Jangan pernah menaburkan pupuk kimia langsung di pangkal batang karena dapat menyebabkan luka bakar akar.
Penting: Selalu siram Aglaonema hingga basah kuyup sehari sebelum memupuk. Memupuk tanaman yang kering dapat menyebabkan stres dan kerusakan akar.
Langkah-Langkah Pemupukan:
- Larutkan pupuk NPK padat dalam air sesuai dosis yang telah diencerkan (misalnya, setengah sendok teh per liter air).
- Siramkan larutan pupuk secara merata ke seluruh permukaan media tanam, hindari kontak langsung dengan batang utama.
- Setelah 1-2 hari, siram kembali dengan air bersih (bukan penyiraman penuh, cukup untuk membilas sisa garam jika ada).
- Untuk Aglaonema berdaun gelap, pemupukan ringan bisa dilakukan lebih sering daripada varietas yang tumbuh lambat.
Jadwal Pemupukan Berdasarkan Kondisi Tanaman
Tidak semua Aglaonema dipupuk dengan jadwal yang sama. Perhatikan siklus hidup tanamannya:
- Masa Pertumbuhan Aktif (Musim Hujan/Panas): Ini adalah waktu terbaik untuk memberikan nutrisi penuh. Lakukan pemupukan setiap 3-4 minggu.
- Masa Dormansi (Musim Kemarau Panjang/Dingin): Kurangi frekuensi pemupukan menjadi setengahnya, atau hentikan sama sekali jika tanaman menunjukkan perlambatan pertumbuhan signifikan.
- Aglaonema Baru Repotting: Tunda pemupukan setidaknya 4-6 minggu setelah pindah pot. Akar perlu waktu untuk beradaptasi sebelum menerima nutrisi tambahan.
- Tanaman Muda (Anakan): Lebih rentan terhadap kelebihan pupuk. Gunakan dosis sangat encer (seperempat kekuatan) dan berikan lebih sering (setiap 2 minggu) untuk mendorong pertumbuhan akar muda.
Kenali Tanda Kelebihan dan Kekurangan Nutrisi
Keseimbangan adalah kunci. Terlalu banyak atau terlalu sedikit pupuk akan menimbulkan masalah:
- Kekurangan Nitrogen (N): Daun tua menguning dan pertumbuhannya lambat.
- Kekurangan Fosfor (P): Warna daun menjadi ungu kehitaman atau gelap, dan pertumbuhan akar terhambat.
- Kelebihan Garam/Pupuk (Toxicity): Ujung dan tepi daun tampak kering, cokelat, atau hangus. Ini biasanya terjadi karena penumpukan sisa pupuk. Solusinya adalah melakukan flushing (menyiram media tanam sangat banyak dengan air bersih).
Dengan memperhatikan kebutuhan spesifik Aglaonema Anda dan menerapkan jadwal pemupukan yang konsisten namun hati-hati, daun Sri Rejeki Anda akan menampilkan warna paling cerah dan sehat.