Surah Al-Fatihah, yang berarti "Pembukaan", adalah surat pertama dalam susunan mushaf Al-Qur'an dan merupakan inti dari setiap rakaat shalat wajib maupun sunnah. Kedudukannya yang sangat tinggi menjadikannya bukan sekadar bacaan pembuka, melainkan fondasi spiritual bagi seorang Muslim. Keistimewaan dan kelebihan surah ini tidak terhitung jumlahnya, sebagaimana ditegaskan dalam banyak riwayat hadis dan tafsir ulama.
Ilustrasi visualisasi inti surah pembuka.
Disebut Ummu Al-Kitab dan Sab'ul Matsani
Salah satu kelebihan paling fundamental dari Surah Al-Fatihah adalah sebutannya. Ia dikenal sebagai Ummu Al-Kitab (Induk Al-Qur'an) karena di dalamnya terkandung ringkasan menyeluruh dari semua ajaran pokok yang ada di dalam Al-Qur'an, baik itu tauhid, penetapan hari akhir, penetapan sifat-sifat Allah, hingga urgensi ibadah dan permohonan petunjuk.
Selain itu, ia juga dijuluki Sab'ul Matsani, yang berarti "Tujuh Ayat yang Diulang-ulang". Julukan ini merujuk pada fakta bahwa tujuh ayatnya wajib dibaca dalam setiap rakaat shalat. Pengulangan ini bertujuan untuk menguatkan koneksi spiritual dan mengingat janji-janji Allah secara terus-menerus.
Kunci Penerimaan Shalat
Tidak sah shalat seseorang tanpa membaca Surah Al-Fatihah. Ini menunjukkan betapa vitalnya peran surah ini. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman tentang shalat yang dibagi antara Dia dan hamba-Nya. Ayat-ayatnya adalah dialog langsung antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Misalnya, ketika hamba mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin", Allah menjawab, "Hamba-Ku memuji-Ku."
Dialog ini mengubah shalat dari sekadar gerakan fisik menjadi sebuah ritual komunikasi mendalam. Keutamaan ini memperjelas bahwa fokus utama ibadah adalah pengakuan terhadap keesaan dan kemurahan Allah, yang dirangkum sempurna dalam tujuh ayat tersebut.
Obat Penyakit dan Penyejuk Jiwa (Syifa')
Kelebihan Surah Al-Fatihah tidak hanya bersifat spiritual dalam konteks ibadah ritual, tetapi juga memiliki dimensi penyembuhan (syifa'). Banyak riwayat menyebutkan bahwa Al-Fatihah adalah penawar bagi penyakit fisik maupun penyakit hati. Ketika dibacakan dengan keyakinan penuh (yaqin), getaran ayat-ayatnya diyakini mampu memperbaiki energi dan kondisi tubuh.
Para sahabat Nabi sering menggunakannya untuk meruqyah (menyembuhkan dengan bacaan) orang sakit. Pengakuan kebesaran Allah (Ar-Rahman, Ar-Rahim) dan penyerahan diri total (Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in) dapat menenangkan kegelisahan jiwa yang seringkali menjadi akar dari banyak penyakit modern.
Keutamaan di Akhirat dan Kehadiran Jin
Di hari kiamat kelak, Surah Al-Fatihah akan menjadi pembela bagi umat Islam yang rutin membacanya. Keutamaan lainnya adalah kemampuannya untuk menghalangi gangguan setan atau jin. Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada dalam keadaan lapang, malaikat Jibril datang kepadanya dan berkata, "Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang belum pernah diberikan kepada Nabi sebelummu, yaitu Surah Al-Fatihah dan ayat-ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah."
Berikut adalah rangkuman singkat mengenai fungsi utamanya:
- Fondasi Shalat: Syarat sahnya ibadah mahdhah.
- Pengakuan Tauhid: Merangkum seluruh aspek keimanan kepada Allah SWT.
- Doa Agung: Merupakan permintaan pertolongan dan petunjuk yang paling komprehensif.
- Penawar Diri: Sebagai ruqyah syar'iyyah untuk penyakit hati dan fisik.
- Pembuka Rahmat: Membuka pintu rezeki dan rahmat ilahi karena mengandung pujian tertinggi kepada Allah.
Oleh karena itu, memahami kelebihan Surah Al-Fatihah seharusnya mendorong setiap Muslim untuk tidak sekadar melafalkannya secara rutin, tetapi juga merenungkan makna di balik setiap kalimatnya. Penghayatan terhadap makna 'hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan' akan mengubah cara seorang hamba menjalani kehidupan sehari-hari, menjadikannya lebih terarah dan penuh ketenangan.