Simbol harapan dan doa yang tak terputus.
Dalam tradisi keagamaan umat Islam, hubungan antara yang hidup dan yang telah meninggal dunia tetap terjalin melalui doa dan amalan saleh. Salah satu amalan yang paling populer dan diyakini membawa manfaat besar bagi almarhum adalah dengan mengirimkan bacaan Surat Al-Fatihah.
Al-Fatihah, yang berarti "Pembuka," adalah surat pertama dalam Al-Qur'an yang wajib dibaca dalam setiap rakaat salat. Keagungannya tidak hanya terletak pada kedudukannya sebagai induk Al-Qur'an, tetapi juga pada kekuatannya sebagai doa penutup segala hajat. Ketika surat ini dihadiahkan kepada orang yang telah wafat, ia menjelma menjadi "surat" spiritual yang penuh berkah.
Mengirimkan Al-Fatihah bukan sekadar ritual seremonial, melainkan manifestasi nyata dari kasih sayang dan harapan agar Allah SWT berkenan meringankan siksa atau mengangkat derajat arwah almarhum di alam kubur. Setiap ayat dalam surat ini mengandung pujian, permohonan ampunan, dan penegasan keesaan Allah. Ketika dibaca dengan niat ikhlas, energi positif dari bacaan tersebut diyakini sampai kepada pewarisnya.
Para ulama sering menekankan bahwa pahala sedekah jariyah atau doa yang diucapkan oleh kerabat adalah salah satu dari tiga amalan yang tidak terputus setelah kematian. Surat Al-Fatihah, dalam konteks ini, berfungsi sebagai jembatan doa yang menghubungkan dunia fana dengan alam baqa.
Meskipun tidak ada tata cara baku yang mutlak, terdapat beberapa langkah yang umum dilakukan oleh banyak kalangan Muslim untuk memastikan niat tersampaikan dengan baik:
Proses ini dapat dilakukan kapan saja: setelah salat fardu, saat berziarah ke makam, atau bahkan di rumah saat mengingat mendiang kerabat.
Keutamaan surat ini sangat luas, baik bagi yang hidup maupun yang telah tiada. Bagi yang masih hidup, membacanya mendekatkan diri kepada Allah. Bagi yang meninggal, ia menjadi penyejuk kubur.
Pada intinya, mengirimkan surat Al-Fatihah kepada orang yang telah berpulang adalah cara kita menunjukkan bahwa kita tidak melupakan mereka dan terus mendoakan kebaikan bagi mereka di alam keabadian. Ini adalah sedekah spiritual yang tidak memerlukan harta benda, hanya ketulusan hati dan lisan yang basah dengan ayat-ayat suci-Nya. Semoga amalan ini menjadi pemberat timbangan kebaikan bagi kita semua di akhirat kelak.