Aglaonema, atau yang sering dijuluki sebagai Sri Rejeki, telah menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias. Dengan corak daun yang memukau—mulai dari merah menyala, hijau klasik, hingga kombinasi pink dan perak—tanaman tropis ini menawarkan estetika yang tak tertandingi. Keindahan ini membuat banyak orang tertarik untuk memulai menanam Aglaonema di rumah mereka. Namun, agar tanaman tumbuh subur dan warnanya tetap cerah, diperlukan panduan perawatan yang tepat.
Ilustrasi visual tanaman Aglaonema yang kaya warna.
1. Pemilihan Media Tanam yang Tepat
Kesalahan paling umum dalam menanam Aglaonema adalah pemilihan media tanam. Aglaonema sangat rentan terhadap busuk akar jika media terlalu padat dan menahan air terlalu lama. Media tanam ideal harus memiliki drainase yang sangat baik, gembur, dan kaya akan unsur organik.
Campuran yang direkomendasikan biasanya terdiri dari:
- Sekam bakar atau sekam mentah (sebagai aerator).
- Korkas (cocopeat) atau kompos matang (untuk menahan kelembaban secukupnya).
- Tanah kebun atau humus (sedikit saja, sebagai pengikat).
- Batu apung atau pecahan genting (untuk lapisan paling bawah pot).
Rasio yang sering digunakan adalah 1:1:1 antara sekam, kompos/korkas, dan tanah, namun selalu sesuaikan dengan kelembaban lingkungan Anda.
2. Pencahayaan: Kunci Warna Cerah
Meskipun Aglaonema dikenal sebagai tanaman toleran naungan, untuk memunculkan warna maksimal, mereka membutuhkan cahaya yang cukup. Namun, penting untuk diingat bahwa mereka tidak menyukai sinar matahari langsung yang terik, terutama di siang hari.
Letakkan Aglaonema di lokasi yang mendapatkan cahaya terang tidak langsung (bright indirect light). Teras yang teduh, dekat jendela yang tertutup tirai tipis, atau di bawah naungan pohon adalah tempat yang ideal. Jika daun mulai terlihat kusam atau hijau pekat, itu adalah indikasi bahwa tanaman membutuhkan lebih banyak cahaya.
3. Teknik Penyiraman yang Benar
Aturan emas dalam merawat Aglaonema adalah: lebih baik kekurangan air daripada kelebihan air. Siram tanaman hanya ketika permukaan media tanam sudah mulai terasa kering saat disentuh. Untuk pengujian lebih akurat, masukkan jari sekitar 2-3 cm ke dalam media; jika terasa lembab, tunda penyiraman.
Saat menyiram, lakukan penyiraman secara menyeluruh hingga air keluar dari lubang drainase pot. Buang sisa air yang tertampung di wadah pot agar akar tidak tergenang.
4. Pemupukan untuk Pertumbuhan Optimal
Pemupukan berperan penting dalam menjaga intensitas warna daun. Lakukan pemupukan secara rutin, namun jangan berlebihan. Aglaonema membutuhkan nutrisi seimbang.
Gunakan pupuk NPK seimbang (misalnya 15-15-15) atau pupuk khusus daun dengan kandungan nitrogen yang cukup. Aplikasikan pupuk cair setiap 2-4 minggu sekali, atau gunakan pupuk slow-release (pelepasan lambat) yang ditaburkan di permukaan media setiap 2-3 bulan.
5. Repotting dan Perbanyakan
Repotting (mengganti pot) sebaiknya dilakukan ketika akar sudah memenuhi seluruh pot atau ketika tanaman sudah terlalu besar dibandingkan potnya. Repotting biasanya dilakukan setiap 1 hingga 2 tahun sekali, sekaligus mengganti media tanam yang sudah lama dan padat.
Metode perbanyakan yang paling umum untuk Aglaonema adalah melalui pemisahan anakan (stek batang). Ketika tanaman induk sudah cukup rimbun dan mengeluarkan tunas-tunas baru di bagian bawah, Anda dapat memisahkannya dengan hati-hati. Pastikan setiap anakan memiliki setidaknya satu mata tunas dan beberapa akar sebelum ditanam di media tanam baru yang telah disiapkan khusus.
Dengan memperhatikan aspek media, cahaya, dan air, menanam Aglaonema akan menjadi aktivitas yang menyenangkan dan memuaskan. Keindahan eksotis dari tanaman ini pasti akan mempercantik sudut rumah Anda.