Surah Al-Masad, yang juga dikenal dengan nama Surah Tabbat Yada (sesuai dengan ayat pertamanya), adalah salah satu surah terpendek dalam Al-Qur'an, terdiri dari lima ayat. Surah ini unik karena merupakan satu-satunya surah dalam Al-Qur'an yang secara eksplisit menyebut nama seorang musuh Islam secara langsung, meskipun tidak dengan nama aslinya, melainkan dengan julukan yang merujuk pada kondisi atau perbuatannya.
Surah ini diturunkan sebagai respons langsung terhadap permusuhan sengit yang dilancarkan oleh Abu Lahab, paman Rasulullah ﷺ, beserta istrinya, Ummu Jamil. Penurunan surah ini menegaskan bahwa Islam tidak akan diam menghadapi penghinaan, namun sekaligus menunjukkan bahwa nasib mereka telah diputuskan oleh Allah SWT karena penolakan dan kekafiran mereka yang terang-terangan.
Inti dari pemahaman surah ini terletak pada pemaknaan ayat pertamanya:
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
Tabbat yadaa Abi Lahabin wa tabb.
Secara harfiah, "Tabbat Yada" berarti "Celakalah kedua tangan...". Kata Tabbat (تَبَّتْ) berarti binasa, hancur, atau merugi. Kata Yada (يَدَا) adalah bentuk dual dari tangan (dua tangan). Jadi, maksud langsung ayat pertama adalah deklarasi kehancuran total atas kedua tangan Abu Lahab.
Mengapa Al-Qur'an menyebut "dua tangan" secara spesifik, bukan hanya Abu Lahab secara umum? Dalam banyak tafsir, "tangan" di sini tidak hanya merujuk pada anggota tubuh fisik, tetapi melambangkan totalitas usaha, perbuatan, kekuasaan, dan pengeluaran hartanya.
Ayat-ayat berikutnya menjelaskan lebih lanjut tentang keterlibatan istrinya, Ummu Jamil, yang mendapat julukan "Hamalatul Hatab" (Pembawa Kayu Bakar).
وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ . فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ
Wa imra'atuhu hamalatal hatab. Fii jiidihaa hablum min masad.
Maksud dari "Pembawa Kayu Bakar" di sini memiliki beberapa penafsiran yang saling melengkapi:
Ayat terakhir menegaskan nasibnya: "Di lehernya ada tali dari sabut (neraka)." Ini adalah gambaran azab yang mengerikan, tali yang terbuat dari serat kasar neraka melingkari lehernya, menunjukkan kehinaan dan penderitaan abadi yang menantinya akibat kebenciannya terhadap risalah Tauhid.
Meskipun surah ini ditujukan kepada dua individu spesifik, pelajaran yang dapat diambil sangat universal dan relevan hingga kini:
Secara keseluruhan, maksud utama Surah Tabbat Yada adalah memberikan kepastian ilahi mengenai kehancuran abadi bagi mereka yang secara aktif dan dengan penuh kebencian berusaha memadamkan cahaya Islam, sekaligus memberikan penghiburan kepada Nabi Muhammad ﷺ bahwa pertolongan Allah pasti datang dan permusuhan mereka tidak akan pernah berhasil.