Panduan Lengkap Sholat Hajat

Sholat Hajat merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam bagi seorang Muslim yang memiliki hajat atau keinginan mendesak kepada Allah SWT. Sholat ini dilaksanakan khusus untuk memohon kemudahan dalam menggapai suatu keinginan, baik urusan duniawi maupun ukhrawi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang Maha Mengabulkan doa.

Apa Itu Sholat Hajat?

Secara bahasa, "hajat" berarti kebutuhan atau keinginan. Sholat Hajat adalah sholat sunnah dua rakaat atau lebih yang dilakukan seorang Muslimah atau Muslim untuk memohon hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT. Keistimewaan sholat ini terletak pada kedudukannya sebagai sarana komunikasi spiritual yang intensif antara hamba dengan Penciptanya, sebagaimana diajarkan dalam berbagai hadits sahih.

Pelaksanaan sholat ini menekankan pada niat yang tulus dan keyakinan penuh (tawakkal). Tidak ada batasan waktu spesifik, namun sangat dianjurkan dilaksanakan pada waktu-waktu utama seperti malam hari (sepertiga malam terakhir) atau setelah sholat fardhu yang didahului dengan sholat sunnah rawatib lainnya.

Ketentuan Utama Sholat Hajat

Agar sholat hajat dilaksanakan dengan sempurna dan harapan terkabul, terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan:

1. Jumlah Rakaat

Sholat Hajat paling sedikit dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Namun, mayoritas ulama menganjurkan untuk melaksanakannya sebanyak **empat rakaat** dengan satu kali salam, atau bahkan **dua belas rakaat** dengan enam kali salam (setiap dua rakaat salam). Jumlah yang lebih banyak menunjukkan kesungguhan dalam memohon.

2. Waktu Pelaksanaan

Meskipun bisa dilaksanakan kapan saja di luar waktu yang dilarang (seperti setelah Subuh hingga terbit matahari atau setelah Ashar hingga terbenam matahari), waktu yang paling afdhal (utama) untuk Sholat Hajat adalah pada **sepertiga malam terakhir** (sekitar pukul 01.00 hingga menjelang Subuh), karena waktu ini diyakini mustajab untuk berdoa.

3. Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan sholat ini pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya, namun terdapat penekanan khusus pada bacaan setelah salam.

a. Niat

Niat dilakukan dalam hati, misalnya: "Saya berniat sholat hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala, hajat saya sekian."

b. Rakaat Pertama dan Kedua

Jika melaksanakan 4 rakaat, maka pengulangan bacaan surat khusus (seperti Al-Ikhlas/Al-Kafirun) dilakukan pada setiap rakaat kedua dan keempat.

4. Doa Setelah Sholat (Inti dari Hajat)

Bagian terpenting dari sholat hajat adalah doa yang diucapkan setelah salam, setelah menyelesaikan seluruh rakaat sholat. Doa ini diawali dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Bacaan utama yang sangat ditekankan adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

  1. Pujian dan Shalawat: Memuji Allah SWT (Alhamdulillahirabbil 'alamin, dll.) dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  2. Doa Memohon: Membaca doa yang spesifik untuk permohonan hajat. (Doa ini idealnya dihafalkan atau dilihat dari sumber terpercaya).

Sangat dianjurkan setelah membaca doa tersebut, pemohon menyebutkan hajatnya secara rinci kepada Allah SWT.

Adab dan Syarat Dikabulkannya Doa Setelah Hajat

Ketentuan sholat hajat tidak berhenti pada pelaksanaannya saja, tetapi juga mencakup adab dalam berdoa agar permohonan lebih mudah dikabulkan Allah:

Sholat Hajat adalah manifestasi usaha manusia (ikhtiar) yang diiringi dengan penyerahan total (tawakkal) kepada Allah. Dengan memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan di atas secara istiqomah, seorang Muslim berharap agar hajatnya segera dikabulkan oleh Sang Maha Pemurah.

Ingatlah, terkadang Allah menunda pengabulan doa bukan karena tidak mendengar, melainkan karena Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang kita minta, atau karena doa tersebut akan menjadi penghapus dosa kita di akhirat kelak. Oleh karena itu, tetaplah beribadah dan memohon.

🏠 Homepage