Visualisasi sederhana bagaimana katalisator menurunkan energi aktivasi reaksi.
Secara sederhana, katalisator adalah zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi atau berubah secara permanen pada akhir proses. Peran utamanya adalah menyediakan jalur alternatif bagi reaksi untuk terjadi dengan energi aktivasi yang lebih rendah.
Bayangkan sebuah reaksi kimia seperti upaya untuk mendaki gunung. Reaktan adalah titik awal, dan produk adalah titik akhir di sisi lain. Energi aktivasi adalah ketinggian puncak gunung yang harus dilewati. Katalisator bertindak seperti terowongan yang dibangun melalui gunung tersebut. Meskipun jarak yang ditempuh melalui terowongan mungkin sama, energi yang dibutuhkan untuk melewatinya jauh lebih kecil daripada mendaki puncak yang curam.
Penting untuk diingat bahwa meskipun katalisator sangat mempengaruhi kecepatan reaksi, ia tidak memengaruhi kesetimbangan reaksi. Artinya, katalisator akan membuat reaksi mencapai kesetimbangan lebih cepat, tetapi tidak akan mengubah komposisi akhir campuran reaksi dibandingkan jika reaksi dibiarkan berlangsung tanpa adanya katalisator.
Katalis bekerja dengan berinteraksi sementara dengan reaktan. Interaksi ini membentuk zat antara (intermediate) yang lebih mudah terurai atau bereaksi membentuk produk akhir. Setelah produk terbentuk, katalisator dilepaskan kembali dalam bentuk aslinya, siap untuk memfasilitasi molekul reaktan berikutnya.
Ada dua jenis utama berdasarkan fase (wujud) reaksinya:
Peran katalisator adalah sangat fundamental dalam kimia modern, baik di alam maupun dalam pabrik berskala besar. Tanpa katalisator, banyak reaksi penting akan berjalan sangat lambat atau membutuhkan suhu dan tekanan yang ekstrem sehingga tidak efisien secara ekonomi atau energi.
Salah satu aplikasi paling dikenal adalah konverter katalitik pada knalpot mobil. Konverter ini berisi logam mulia seperti platina (Pt), paladium (Pd), dan rodium (Rh). Fungsinya adalah mengubah gas buang beracun—seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon yang tidak terbakar—menjadi zat yang kurang berbahaya seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), dan uap air (H2O).
Produksi skala industri sangat bergantung pada katalisator:
Dalam sistem biologis, katalisator adalah enzim. Enzim adalah protein yang mempercepat reaksi biokimia di dalam tubuh organisme hidup, seperti pencernaan makanan (misalnya, amilase memecah pati) atau sintesis DNA. Enzim sangat spesifik dan bekerja pada kondisi suhu dan pH tubuh yang relatif ringan.
Memahami peran katalisator menjadi lebih jelas ketika dibandingkan dengan zat lain dalam reaksi:
Kesimpulannya, peran katalisator adalah sebagai "fasilitator" reaksi. Mereka menghemat energi dan waktu yang dibutuhkan untuk mengubah reaktan menjadi produk, menjadikannya elemen tak tergantikan dalam hampir setiap proses kimia yang kita andalkan sehari-hari, dari membuat plastik hingga membersihkan udara buangan kendaraan.