Aglonema, atau yang akrab dikenal sebagai Sri Rejeki, telah menjadi primadona di kalangan kolektor tanaman hias selama beberapa dekade. Keindahan pola daunnya yang menyerupai lukisan abstrak membuat harga beberapa varietas melambung tinggi. Namun, di antara ribuan kultivar yang ada, terdapat segelintir jenis aglonema yang populasinya sangat terbatas, menjadikannya incaran utama para pecinta tanaman langka. Kelangkaan ini sering kali disebabkan oleh sulitnya proses propagasi, mutasi genetik yang unik, atau memang belum berhasil dibudidayakan secara massal.
Memiliki aglonema langka bukan sekadar tentang estetika, tetapi juga merupakan investasi dan simbol status dalam komunitas tanaman. Varietas-varietas ini sering kali memiliki warna yang lebih mencolok, kombinasi warna yang tidak biasa, atau bentuk daun yang tidak simetris. Artikel ini akan membawa Anda mengenal lebih dekat beberapa jenis aglonema paling langka yang keberadaannya patut diacungi jempol.
Meskipun namanya mengandung kata 'Sumatra', Aglonema Red Sumatra merupakan hasil persilangan yang sangat dihargai karena intensitas warna merah pada daunnya. Kelangkaan varietas ini terletak pada kemampuannya mempertahankan warna merah menyala di bawah berbagai kondisi cahaya. Jika dibandingkan dengan Red Kochin yang lebih umum, Red Sumatra memiliki area merah yang lebih solid dan merata, sementara area hijau pada daunnya cenderung lebih gelap dan kontras. Untuk mencapai kualitas warna terbaik, tanaman ini membutuhkan perawatan yang sangat spesifik, termasuk kelembapan tinggi dan cahaya tidak langsung yang cukup intens. Sulitnya menemukan indukan yang benar-benar murni membuat harga satu rumpun kecil bisa mencapai jutaan rupiah.
Dud Anjamani adalah salah satu varietas impor yang sempat menghilang dari peredaran komersial selama beberapa waktu, meningkatkan statusnya menjadi koleksi premium. Keunikan utamanya adalah perpaduan warna krem pucat hingga putih gading pada latar belakang yang dikelilingi tepian hijau tegas. Corak putihnya yang dominan menjadikannya salah satu varietas 'White Aglaonema' yang paling dicari. Perawatan Dud Anjamani memerlukan perhatian ekstra karena area putih pada daun lebih rentan terhadap sengatan matahari langsung dibandingkan area hijau. Di Indonesia, populasi asli varietas ini sangat kecil, sehingga sebagian besar yang beredar adalah hasil stek atau impor terbatas.
Kelangkaan aglonema dipicu oleh beberapa faktor. Faktor genetik memainkan peran besar; beberapa mutasi warna yang indah sulit untuk direplikasi melalui stek batang atau pembelahan anakan. Pembibitan melalui biji (seed propagation) pada aglonema hibrida sering menghasilkan tanaman yang kembali ke sifat induknya (reversi), bukan mempertahankan sifat langka yang diinginkan.
Selain itu, faktor geografis dan regulasi juga berpengaruh. Beberapa jenis langka berasal dari wilayah tertentu di Asia Tenggara dan sulit diekspor atau dikembangkan secara masif karena pembatasan konservasi atau biaya karantina yang tinggi. Hal ini menciptakan pasar sekunder yang memicu harga fantastis.
Berikut adalah beberapa nama lain yang sering dibicarakan di kalangan kolektor sebagai varietas premium dan langka:
Bagi kolektor baru, mengenali jenis aglonema paling langka adalah langkah awal sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Selalu pastikan sumber tanaman terpercaya untuk menghindari risiko mendapatkan hasil silangan yang biasa dengan harga premium. Koleksi langka ini adalah bukti nyata bahwa keindahan alam, ketika dipadukan dengan ilmu hortikultura, dapat menghasilkan karya seni hidup yang tak ternilai harganya.