Panduan Menjawab Ketika Adzan

Ilustrasi Panggilan Ilahi

Salah satu momen spiritual yang sangat penting bagi umat Islam adalah saat lantunan jawaban ketika adzan dikumandangkan. Adzan bukan sekadar penanda waktu salat tiba, melainkan sebuah panggilan agung dari Allah SWT untuk meninggalkan kesibukan duniawi dan fokus pada ibadah. Oleh karena itu, adab dan tata cara menjawab adzan memiliki kedudukan yang mulia dalam syariat.

Mengapa Kita Harus Menjawab Adzan?

Menjawab adzan adalah bentuk ketaatan langsung kepada perintah Allah yang disampaikan melalui muadzin. Terdapat janji-janji besar yang menyertai amalan sunnah ini. Ketika seorang Muslim secara sadar dan khusyuk mengikuti lafaz adzan, ia sedang menanamkan pondasi ketenangan spiritual dalam hatinya.

Para ulama sepakat bahwa hukum menjawab adzan adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), kecuali saat muadzin mengucapkan kalimat "Hayya 'alas shalah" (Marilah melaksanakan salat) dan "Hayya 'alal falah" (Marilah menuju kemenangan), di mana umat Islam disunnahkan untuk menjawab dengan "La haula wa la quwwata illa billah" (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah).

Tata Cara Menjawab Adzan Sesuai Sunnah

Untuk mendapatkan keutamaan penuh dari amalan ini, penting untuk mengetahui urutan jawaban ketika adzan. Berikut adalah panduan praktis yang bisa diikuti:

  1. Hentikan Aktivitas Segera: Begitu mendengar lantunan adzan, hentikan semua pekerjaan atau pembicaraan Anda. Fokuskan pendengaran pada suara muadzin.
  2. Meniru Lafaz Adzan: Ucapkan lafaz yang sama seperti yang diucapkan muadzin, kecuali pada dua kalimat yang telah disebutkan di atas. Misalnya, ketika muadzin mengucapkan "Allahu Akbar," kita pun mengucapkannya.
  3. Jawaban Khusus:
    • Saat muadzin mengucapkan: "Hayya 'alas shalah," jawablah: "La haula wa la quwwata illa billah."
    • Saat muadzin mengucapkan: "Hayya 'alal falah," jawablah: "La haula wa la quwwata illa billah."
  4. Setelah Adzan Selesai: Setelah muadzin selesai mengucapkan "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah" untuk yang kedua kalinya (pada adzan Subuh), dianjurkan untuk membaca doa setelah adzan.
"Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (Hadits Riwayat Muslim)

Keutamaan Besar di Balik Jawaban Adzan

Keutamaan mengikuti jawaban ketika adzan sangatlah besar, yang menjadikannya amalan ringan namun berpahala berat. Keutamaan utama adalah mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Selain itu, ada beberapa janji agung lainnya:

  1. Diampuni Dosanya: Dalam riwayat lain disebutkan, siapa yang menjawab adzan dengan hati yang ikhlas, dosanya akan diampuni. Ini adalah kesempatan emas untuk membersihkan diri secara spiritual setiap hari.
  2. Mendapat Kedudukan Tinggi di Surga: Mengikuti adzan menunjukkan kecintaan pada syiar Islam dan kesiapan untuk menghadap Allah.
  3. Doa Dikabulkan: Waktu antara selesainya adzan dan iqamah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Dengan menjawab adzan terlebih dahulu, kita telah membuka pintu penerimaan doa kita sendiri.

Sungguh, panggilan adzan adalah hadiah besar bagi orang-orang yang beriman. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah hiruk pikuk kehidupan, ada satu hal yang lebih utama, yaitu menghadap Sang Pencipta. Mempraktikkan tata cara jawaban ketika adzan dengan benar dan penuh kesadaran adalah bukti nyata bahwa kita menghargai waktu salat tersebut.

Doa Setelah Adzan: Penutup Ibadah Panggilan

Setelah selesai menjawab seluruh lafaz adzan, jangan lupa untuk menutupnya dengan doa khusus. Doa ini adalah permohonan agar Allah memberikan kedudukan mulia kepada Nabi Muhammad SAW dan menganugerahkan wasilah (tingkatan tertinggi di surga). Doa yang masyhur adalah:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

"Allahumma robba hadzihid-da'watit-taammah, wash-sholaatil-qoo’imah, aati Muhammadan al-wasii'lata wal-fadhilata, wab'atshu maqoomam mahmuudanil-ladzii wa’adtah."

Artinya: Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna dan salat yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan tertinggi di surga) dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan kepadanya.

Dengan menjalankan rutinitas spiritual ini secara konsisten, lantunan adzan akan selalu menjadi pengingat yang menenangkan, bukan sekadar bunyi yang lewat begitu saja.

🏠 Homepage