Iqomah Adalah: Panduan Lengkap Memahami Seruan Shalat Berjamaah

Visualisasi Iqomah dan Adzan Adzan Iqomah

Dalam tata cara pelaksanaan salat berjamaah di kalangan umat Islam, terdapat dua seruan penting yang menandai dimulainya waktu salat dan persiapan untuk segera memulainya. Seruan pertama adalah Adzan, dan seruan kedua, yang lebih singkat dan dilakukan tepat sebelum takbiratul ihram, adalah Iqomah. Banyak orang mungkin hanya mengenal Adzan, namun Iqomah memiliki kedudukan yang sangat penting pula dalam syariat.

Apa Itu Iqomah? Definisi dan Makna

Secara bahasa, Iqomah (الإقامة) berasal dari kata kerja 'Aqama' yang berarti mendirikan atau menegakkan. Dalam konteks syariat Islam, Iqomah adalah seruan atau pemberitahuan yang dikumandangkan sesaat sebelum salat fardhu berjamaah dimulai. Jika Adzan berfungsi sebagai pemberitahuan bahwa waktu salat telah tiba, maka Iqomah berfungsi sebagai pemberitahuan bahwa salat akan segera didirikan (ditegakkan) secara berjamaah.

Perbedaan utama antara Adzan dan Iqomah terletak pada durasi dan lafalnya. Iqomah jauh lebih pendek daripada Adzan. Lafal Iqomah pada dasarnya sama dengan lafal Adzan, namun terdapat penambahan kalimat "Qad qāmatish-shalāh" (قد قامت الصلاة) sebanyak dua kali setelah lafal "Hayya 'alal-falāh."

Hukum Mengumandangkan Iqomah

Mengenai hukum Iqomah, para ulama memiliki pandangan yang beragam, namun yang paling kuat dan dipegang oleh mayoritas fuqaha (ahli fikih) adalah bahwa Iqomah hukumnya adalah Sunnah Muakkadah (Sunnah yang sangat dianjurkan), terutama jika salat dilakukan secara berjamaah.

  1. Pandangan Mayoritas Ulama: Mayoritas ulama dari mazhab Syafi'i, Hanbali, dan pendapat yang kuat dalam mazhab Hanafi menyatakan bahwa Iqomah adalah sunnah bagi salat fardhu, baik dilaksanakan sendirian maupun berjamaah.
  2. Pandangan Ulama Lain: Sebagian ulama berpendapat bahwa Iqomah adalah wajib (fardhu kifayah) jika salat dilakukan secara berjamaah, karena dianggap sebagai bagian dari penegakan salat berjamaah itu sendiri.

Walaupun hukumnya sunnah menurut pandangan yang paling populer, sangat dianjurkan bagi seorang Muslim untuk tidak meninggalkannya. Meninggalkan Iqomah saat salat berjamaah padahal mampu melakukannya dianggap mengurangi kesempurnaan pelaksanaan salat.

Perbedaan Esensial antara Adzan dan Iqomah

Memahami Iqomah akan lebih jelas jika kita membandingkannya langsung dengan Adzan. Kedua seruan ini memiliki tujuan yang sama yaitu memanggil orang untuk salat, namun memiliki fungsi yang berbeda secara kronologis:

Tata Cara Mengumandangkan Iqomah

Tata cara melaksanakan Iqomah mengikuti prosedur yang hampir sama dengan Adzan, namun dengan beberapa modifikasi penting. Berikut adalah lafal Iqomah yang umum digunakan:

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Asyhadu an lā ilāha illallāh
Asyhadu an lā ilāha illallāh
Asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh
Asyhadu anna Muḥammadar rasūlullāh
Hayya 'alash-shalāh (2x)
Hayya 'alal-falāh (2x)
Qad qāmatish-shalāh, Qad qāmatish-shalāh (2x)
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Lā ilāha illallāh

Perbedaan yang paling mencolok adalah pengulangan "Qad qāmatish-shalāh" dua kali di akhir, sebelum takbir penutup. Selain itu, dalam Iqomah, tidak ada jeda panjang antar lafal seperti pada Adzan. Segera setelah Iqomah selesai dikumandangkan, imam akan memulai salat dengan mengucapkan Takbiratul Ihram, dan jemaah mengikutinya.

Hikmah di Balik Adanya Iqomah

Keberadaan Iqomah memiliki beberapa hikmah yang mendalam. Pertama, ia memastikan bahwa semua jemaah yang sudah berada di saf salat telah siap secara fisik dan mental untuk segera memulai ibadah. Jeda antara Adzan dan Iqomah memberikan kesempatan bagi jemaah yang terlambat untuk menyempurnakan wudhu, mencari saf kosong, atau menyelesaikan urusan ringan sebelum salat dimulai.

Kedua, Iqomah berfungsi sebagai penegasan bahwa salat yang telah ditunggu-tunggu kini benar-benar akan ditegakkan. Seruan yang cepat dan ringkas ini menciptakan suasana kekhusyukan yang lebih intim dan langsung dibandingkan Adzan yang sifatnya lebih umum dan luas.

Intinya, Iqomah adalah jembatan spiritual yang menghubungkan antara menunggu waktu salat (Adzan) dengan melaksanakan salat itu sendiri (Takbiratul Ihram). Oleh karena itu, mendengarkan Iqomah dengan khusyuk dan segera bersiap menempati saf adalah bagian penting dari menghidupkan syiar salat berjamaah.

🏠 Homepage