Panduan Lengkap: Doa dan Adab Makan Sesuai Sunnah

Bersyukur atas Nikmat

Makan adalah salah satu kegiatan fundamental dalam kehidupan manusia. Lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan biologis, dalam ajaran Islam, makan juga merupakan bentuk ibadah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, terdapat tata cara (adab) dan doa khusus yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan sesudah makan.

Mengikuti adab makan tidak hanya menciptakan suasana makan yang lebih damai dan higienis, tetapi juga mendatangkan keberkahan pada makanan yang kita konsumsi. Lupa akan doa dan adab seringkali menyebabkan hilangnya keberkahan tersebut, meskipun makanan yang dimakan terlihat mewah dan berlimpah.

Keutamaan Membaca Doa Sebelum Makan

Membaca doa sebelum makan adalah bentuk pengakuan bahwa segala rezeki yang kita nikmati berasal dari Allah SWT. Doa ini berfungsi sebagai kunci pembuka keberkahan.

Doa Sebelum Makan (Arab Latin): Allahumma barik lanaa fii maa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa ban-naar. Artinya: "Ya Allah, berkahilah bagi kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka."

Mengucapkan doa ini menunjukkan rasa syukur dan permohonan perlindungan. Jika seseorang lupa membaca doa sebelum makan, ia diperbolehkan membacanya ketika teringat, meskipun sudah mulai makan. Rasulullah SAW mengajarkan, jika seseorang lupa, ia bisa mengucapkan, "Bismillahi awwalahu wa aakhirahu" (Dengan nama Allah di awal dan akhir).”

Adab-Adab Penting Saat Makan

Selain melafalkan doa, menjaga etika atau adab saat makan sangat ditekankan dalam Islam. Adab-adab ini mencerminkan ketenangan, kesopanan, dan ketaatan seorang Muslim:

  1. Mencuci Tangan: Sebelum memulai, pastikan tangan dalam keadaan bersih. Kebersihan adalah bagian dari iman dan mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
  2. Duduk dengan Tenang: Usahakan makan dalam posisi duduk yang sopan, bukan sambil berjalan atau terburu-buru di tempat yang tidak pantas. Duduklah dengan tenang dan merendah.
  3. Mulai dengan Basmalah: Selalu awali makan dengan membaca "Bismillah" atau doa lengkap. Jika makan bersama, ini menunjukkan bahwa sesi makan dimulai dengan niat ibadah.
  4. Makan Menggunakan Tangan Kanan: Ini adalah sunnah yang kuat. Tangan kanan digunakan untuk makan dan minum, sementara tangan kiri (dalam tradisi Islam) digunakan untuk hal-hal lain seperti membersihkan diri.
  5. Makan dari yang Terdekat (Adab Mengambil Makanan): Ambil makanan yang paling dekat dengan Anda, jangan menjangkau makanan yang jauh jika ada orang lain di sekitar Anda, kecuali jika diizinkan.
  6. Tidak Berlebihan (Tidak Israf): Makanlah secukupnya hingga kenyang, namun jangan sampai berlebihan hingga terasa sesak. Rasulullah SAW bersabda bahwa perut bukanlah wadah yang paling buruk untuk diisi, cukup sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk bernapas.
  7. Tidak Mencela Makanan: Jangan pernah mengeluh atau mencela makanan yang disajikan, meskipun rasanya kurang cocok di lidah. Ambil yang Anda suka, tinggalkan yang tidak.
  8. Mengunyah dengan Baik: Kunyah makanan secara perlahan hingga benar-benar halus. Ini baik untuk pencernaan dan menunjukkan kesadaran penuh saat menikmati karunia Allah.
  9. Menghindari Suara Berlebihan: Jauhi suara-suara yang timbul dari mulut saat makan, seperti menyeruput atau mengunyah terlalu keras yang dapat mengganggu orang lain.

Doa dan Rasa Syukur Setelah Makan

Setelah selesai makan, rasa syukur harus dilanjutkan dengan doa penutup. Doa ini adalah ungkapan terima kasih atas nutrisi yang telah diberikan, sekaligus memohon agar makanan tersebut menjadi energi yang bermanfaat untuk ketaatan kepada Allah.

Doa Setelah Makan (Arab Latin): Alhamdulillahil ladzi ath’amanaa wa saqanaa wa ja’alanaa minal muslimiin. Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang Muslim."

Mengamalkan doa dan adab makan ini secara rutin mengubah rutinitas sehari-hari menjadi ibadah yang berpahala. Ketika kita makan dengan kesadaran penuh, kita tidak hanya memberi nutrisi pada raga, tetapi juga pada jiwa, karena setiap suapan telah dinilai sebagai bentuk syukur kepada Sang Pemberi Rizki.

Dengan memperhatikan adab makan, kita meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, menjaga kebersihan, dan memastikan bahwa nikmat rezeki yang kita terima benar-benar membawa keberkahan dalam hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

🏠 Homepage