Aglaonema, atau yang sering dijuluki "Sri Rejeki," adalah salah satu tanaman hias daun yang sangat populer karena corak daunnya yang memukau. Untuk menjaga warna tetap cerah dan pertumbuhannya subur, pemupukan yang tepat adalah kunci utama. Artikel ini akan mengulas secara mendalam cara pemupukan Aglaonema yang efektif agar tanaman Anda selalu dalam kondisi prima.
1. Memahami Kebutuhan Nutrisi Aglaonema
Sama seperti tanaman lain, Aglaonema membutuhkan tiga nutrisi makro utama: Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Namun, karena Aglaonema lebih fokus pada keindahan daun, kebutuhan akan Nitrogen cenderung lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan warna daun yang cerah. Fosfor penting untuk perkembangan akar, sementara Kalium berperan dalam kekuatan batang dan ketahanan terhadap stres.
2. Jenis Pupuk yang Direkomendasikan
Dalam cara pemupukan Aglaonema, Anda bisa menggunakan dua jenis pupuk utama:
- Pupuk Daun (Daun-spesifik): Pupuk dengan kandungan N yang lebih tinggi, seperti NPK 10-10-10, atau pupuk khusus daun seperti 20-10-10. Pupuk jenis ini sangat baik untuk menjaga intensitas warna.
- Pupuk Slow Release (Pelepas Lambat): Contohnya adalah Osmocote atau sejenisnya. Pupuk ini ditaburkan di permukaan media tanam dan akan melepaskan nutrisi secara perlahan selama beberapa bulan. Ini memberikan asupan nutrisi yang stabil.
3. Frekuensi dan Dosis yang Tepat
Dosis yang berlebihan justru bisa membakar akar tanaman. Kunci sukses adalah konsistensi dosis yang rendah namun rutin.
Untuk Pupuk Cair (Aplikasi Foliar atau Siram):
Frekuensi pemupukan biasanya dilakukan setiap 2 hingga 4 minggu sekali, tergantung kondisi pertumbuhan dan musim. Pada musim hujan atau saat tanaman sedang aktif tumbuh pesat (vegetatif), Anda bisa memupuk lebih sering (setiap 2 minggu).
Dosis: Selalu gunakan dosis setengah atau seperempat dari anjuran yang tertera pada kemasan, terutama saat menggunakan pupuk kimia. Siramkan larutan pupuk ke media tanam hingga merata.
4. Teknik Pemupukan: Cair vs. Padat
Pemilihan teknik sangat mempengaruhi penyerapan nutrisi oleh Aglaonema:
- Pemupukan Cair (Fertigasi): Ini adalah metode paling umum dan efektif untuk Aglaonema. Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan ke tanah. Ini memastikan nutrisi segera tersedia dan terdistribusi merata ke seluruh akar.
- Pemupukan Padat (Slow Release): Granul pupuk ditaburkan di sekitar pangkal batang (jangan sampai menempel langsung pada batang) dan dicampur sedikit dengan lapisan atas media tanam. Metode ini bagus untuk menjaga kesuburan jangka panjang.
5. Penyesuaian Berdasarkan Fase Pertumbuhan
Cara pemupukan Aglaonema harus disesuaikan dengan siklus hidupnya:
- Fase Anakan/Pertumbuhan Vegetatif Awal: Fokus pada pupuk dengan kandungan N yang lebih tinggi untuk mendorong pembentukan daun baru yang besar dan sehat.
- Fase Dewasa/Pemeliharaan: Gunakan pupuk seimbang (misal NPK 10-10-10) secara rutin. Jika tujuan Anda adalah menjaga warna, sesekali berikan pupuk dengan kandungan mikronutrien yang kaya, seperti magnesium sulfat (Epsom salt), yang membantu mencerahkan warna daun.
- Fase Dormansi (Biasanya saat cuaca sangat dingin atau panas ekstrem): Kurangi frekuensi pemupukan secara drastis, atau hentikan sama sekali, karena penyerapan nutrisi melambat.
6. Peran Media Tanam dalam Pemupukan
Media tanam yang baik, yang memiliki drainase superior (campuran sekam bakar, cocopeat, dan kompos), akan meminimalkan risiko penumpukan garam pupuk. Jika Anda menggunakan media yang sangat padat, risiko penumpukan nutrisi berlebih akan lebih tinggi, sehingga dosis pupuk harus sangat hati-hati.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah di atas, Aglaonema Anda tidak hanya akan bertahan hidup, tetapi juga akan menampilkan keindahan corak warnanya secara maksimal. Ingatlah selalu bahwa ketekunan dalam dosis kecil lebih baik daripada pemupukan besar yang jarang.