Aglaonema, atau Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias populer di Indonesia karena corak daunnya yang memukau. Meskipun biasanya ditanam dalam media tanah, menanam Aglaonema di air (hidroponik sederhana) adalah alternatif yang menarik, mudah, dan memungkinkan Anda mengamati pertumbuhan akar secara langsung. Metode ini sangat cocok untuk pemula atau mereka yang ingin memperbanyak koleksi Aglaonema dengan cepat.
Langkah pertama dalam cara menanam Aglaonema di air adalah mendapatkan stek yang tepat. Stek ini bisa berupa pucuk tanaman atau batang yang memiliki mata tunas.
Pastikan Aglaonema yang akan dipotong bebas dari hama dan penyakit. Pilih tanaman yang pertumbuhannya aktif.
Potong bagian batang dengan pisau steril. Pastikan setiap stek memiliki setidaknya 1-2 ruas batang dan minimal satu set daun yang sehat. Jika stek adalah pucuk, pastikan bagian bawahnya memiliki beberapa tunas atau calon akar.
Setelah dipotong, biarkan bagian luka potongan mengering selama beberapa jam (sekitar 2-4 jam) di tempat teduh. Tujuannya adalah agar luka mengering dan mengurangi risiko busuk saat dimasukkan ke dalam air.
Metode ini bergantung pada kebersihan wadah dan kualitas air. Berikut adalah langkah-langkah detailnya:
Gunakan wadah transparan (seperti gelas kaca, botol bekas, atau vas kecil). Wadah transparan sangat disarankan agar Anda bisa memantau pertumbuhan akar dan tingkat kebersihan air.
Gunakan air yang sudah diendapkan (air minum kemasan atau air keran yang didiamkan minimal 24 jam) untuk menghilangkan klorin. Hindari menggunakan air sadah (mengandung banyak mineral) secara terus-menerus.
Masukkan stek Aglaonema ke dalam wadah. Pastikan bagian batang yang akan berakar terendam air, tetapi daun tidak menyentuh permukaan air. Jika daun terendam, daun akan cepat membusuk.
Letakkan wadah di tempat yang terang namun tidak terkena sinar matahari langsung yang terik. Sinar matahari pagi yang lembut sangat baik untuk memicu pertumbuhan akar. Hindari tempat yang terlalu dingin atau berangin kencang.
Perawatan rutin adalah kunci keberhasilan menanam Aglaonema di air. Tanpa nutrisi dari tanah, air harus diganti secara berkala.
Ini adalah prosedur paling penting. Air yang stagnan akan menjadi sarang bakteri dan jamur, menyebabkan batang busuk. Ganti air setidaknya dua kali seminggu (setiap 3-4 hari). Saat mengganti air, periksa juga kondisi akar yang mulai tumbuh.
Setelah 1-3 minggu, Anda akan mulai melihat calon akar putih muncul. Biarkan akar tumbuh cukup panjang (sekitar 3-5 cm) sebelum memindahkannya ke media tanam (jika Anda ingin memindahkannya).
Untuk mempercepat pertumbuhan atau jika Aglaonema dibiarkan di air dalam waktu lama, Anda bisa menambahkan nutrisi hidroponik dalam dosis sangat encer, atau beberapa tetes air cucian beras yang sudah difermentasi sebentar (hati-hati jangan berlebihan karena bisa menimbulkan lumut).
Meskipun Aglaonema dapat bertahan hidup lama di air, pertumbuhannya akan lebih optimal ketika kembali ke media tanam yang mengandung nutrisi. Pindahkan tanaman jika:
Saat memindahkan, siapkan media tanam yang sangat porous (campuran sekam bakar, cocopeat, dan sedikit tanah). Lakukan pemindahan secara perlahan untuk menghindari kejutan pada akar yang baru terbentuk.
Cara menanam Aglaonema di air adalah metode propagasi yang efisien dan menyenangkan. Dengan kontrol kebersihan air yang baik dan penempatan di lokasi yang tepat, Aglaonema Anda akan segera menampilkan akar-akar mungilnya, menjadi bukti nyata proses pertumbuhan tanaman yang menakjubkan.