Aglaonema, atau yang sering dijuluki Sri Rejeki, adalah tanaman hias daun yang sangat populer karena corak daunnya yang indah dan beragam. Membudidayakan Aglaonema di rumah bukanlah hal yang sulit asalkan Anda memahami kebutuhan dasarnya. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk menumbuhkan Aglaonema yang sehat dan subur.
Kunci utama keberhasilan budidaya Aglaonema terletak pada media tanamnya. Tanaman ini sangat rentan terhadap busuk akar jika media terlalu padat dan menahan air terlalu lama. Media tanam yang ideal harus gembur, porous, dan memiliki drainase yang baik.
Komposisi media tanam yang sering direkomendasikan adalah campuran:
Pastikan media tanam tidak mengandung terlalu banyak tanah kebun murni karena cenderung menjadi padat saat sering disiram.
Aglaonema menyukai kelembapan, namun bukan berarti harus selalu basah kuyup. Penyiraman berlebihan adalah penyebab kematian nomor satu bagi tanaman ini.
Cara terbaik untuk mengetahui kapan harus menyiram adalah dengan memeriksa kelembapan media tanam. Colokkan jari Anda sedalam 2-3 cm ke dalam media. Jika terasa lembap, tunda penyiraman. Siram hanya ketika lapisan atas media sudah mulai terasa kering. Siram hingga air keluar dari lubang drainase pot.
Sebagai tanaman tropis, Aglaonema secara alami tumbuh di bawah naungan pohon besar. Mereka tidak menyukai sinar matahari langsung yang terik, terutama pada siang hari, karena dapat menyebabkan daun terbakar dan kusam.
Tempatkan Aglaonema pada lokasi yang mendapatkan cahaya tidak langsung (indirect light) atau cahaya yang tersebar (filtered light). Cahaya yang terlalu redup akan membuat warna variegata (corak) pada daun menjadi pudar dan pertumbuhan melambat.
Suhu ideal untuk pertumbuhan Aglaonema berkisar antara 20°C hingga 30°C. Hindari meletakkan tanaman di dekat jendela yang berangin kencang atau area yang mengalami perubahan suhu drastis.
Untuk menjaga Aglaonema tetap subur dan coraknya menonjol, pemupukan rutin sangat penting. Pemupukan biasanya dilakukan setiap 2 hingga 4 minggu sekali, tergantung pada jenis pupuk yang digunakan.
Gunakan pupuk NPK seimbang, namun banyak pembudidaya cenderung memberikan pupuk dengan kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K) yang lebih tinggi saat tanaman sudah mulai dewasa, untuk memperkuat batang dan meningkatkan intensitas warna.
Alternatif lain adalah menggunakan pupuk slow-release (pelepasan lambat) yang ditaburkan di permukaan media agar nutrisi terlepas secara bertahap.
Cara budidaya Aglaonema yang paling umum dan cepat adalah melalui perbanyakan vegetatif:
Perbanyakan paling baik dilakukan saat kondisi lingkungan sedang hangat dan lembap, yang biasanya terjadi pada awal musim hujan.
Aglaonema rentan terhadap hama seperti kutu putih, tungau laba-laba, dan siput. Periksa bagian bawah daun secara rutin. Jika ditemukan hama, segera bersihkan menggunakan kapas yang dicelupkan ke larutan sabun cuci piring ringan, atau gunakan insektisida nabati.
Penyakit jamur dan busuk akar sering muncul akibat sirkulasi udara yang buruk atau penyiraman berlebih. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang berfungsi baik dan tempatkan tanaman di area dengan aliran udara yang cukup.