Aglaonema, atau yang sering disebut Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias yang sangat populer karena corak daunnya yang memukau. Selain keindahannya, banyak penggemar tanaman ini juga menginginkan agar Aglaonema mereka cepat menghasilkan anakan (stek batang atau rumpun baru). Memperbanyak Aglaonema tidak hanya menambah koleksi, tetapi juga bisa menjadi ladang penghasilan. Kunci utamanya terletak pada pemahaman kebutuhan dasar tanaman dan sedikit sentuhan trik khusus.
Cahaya adalah fondasi utama pertumbuhan. Aglaonema menyukai pencahayaan yang terang namun tidak langsung (indirect bright light). Cahaya matahari langsung yang terik dapat membakar daunnya, sementara terlalu sedikit cahaya akan membuat pertumbuhan melambat dan tanaman menjadi kurus (etiolasi), yang sangat menghambat pembentukan anakan.
Tips: Letakkan Aglaonema di dekat jendela yang menghadap timur atau barat, atau di bawah naungan pohon rindang. Intensitas cahaya yang ideal akan membuat warna daun lebih cerah, yang secara tidak langsung mendukung proses metabolisme untuk berkembang biak.
Media tanam yang padat dan menahan air terlalu lama adalah musuh utama akar dan pembentukan anakan. Media yang baik harus memiliki drainase superior.
Untuk memicu pertumbuhan vegetatif (daun dan anakan), Aglaonema membutuhkan nutrisi yang seimbang, khususnya unsur Nitrogen (N) yang tinggi. Namun, unsur Fosfor (P) dan Kalium (K) juga penting untuk memperkuat struktur tanaman secara keseluruhan.
Gunakan pupuk NPK dengan rasio tinggi Nitrogen (misalnya NPK 20-10-10) setiap 2-4 minggu sekali. Selain pupuk kimia, berikan juga pupuk organik cair (POC) atau vitamin B1 (untuk mengurangi stres saat repotting atau pemindahan) secara berkala. Tanaman yang "kenyang" nutrisi akan lebih cepat memunculkan tunas samping.
Ini adalah salah satu cara paling efektif dan cepat agar Aglaonema beranak. Ketika tanaman sudah cukup tinggi dan memiliki beberapa tingkat daun, Anda bisa melakukan pemotongan batang utama (topping).
Saat batang utama dipotong, tanaman akan merespons dengan mengirimkan energi untuk menumbuhkan tunas baru dari pangkal atau ketiak daun yang tersisa. Tunas ini nantinya akan menjadi anakan yang mandiri. Setelah pemotongan, jaga kelembaban media dan berikan perhatian ekstra pada pemupukan.
Aglaonema berasal dari lingkungan hutan hujan tropis yang lembap. Kelembaban udara yang rendah dapat menyebabkan daun mengering dan memperlambat proses pertumbuhan sel.
Untuk menjaga kelembaban, Anda bisa meletakkan pot di atas nampan berisi kerikil dan air (pastikan dasar pot tidak terendam langsung), atau menggunakan *humidifier* jika berada di ruangan ber-AC. Kelembaban ideal berkisar antara 60% hingga 80%.
Terkadang, Aglaonema enggan beranak karena sistem perakarannya terlalu padat di dalam pot. Lakukan pengecekan akar setiap 6-8 bulan.
Jika akar sudah memenuhi pot, saatnya melakukan repotting ke pot yang sedikit lebih besar atau membagi rumpun. Saat membagi rumpun, pastikan setiap bagian memiliki setidaknya satu mata tunas (titik tumbuh) yang baik. Pemotongan akar yang terlalu agresif harus dihindari; fokuslah pada pemisahan anakan yang sudah terbentuk alami.
Suhu ruangan yang nyaman bagi Aglaonema adalah antara 20°C hingga 30°C. Fluktuasi suhu yang drastis, terutama suhu dingin mendadak, akan menyebabkan tanaman stres dan menghentikan pertumbuhannya, termasuk produksi anakan.
Mempercepat Aglaonema beranak memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pencahayaan optimal, nutrisi yang cukup, dan manajemen media tanam yang baik. Pemangkasan (topping) terbukti menjadi metode paling cepat untuk memaksa tanaman menghasilkan anakan. Dengan konsistensi dalam perawatan, Aglaonema kesayangan Anda pasti akan berkembang biak dan menjadi lebih rimbun.