Representasi visual motif Batik Antasena yang terinspirasi dari aliran sungai.
Batik Antasena adalah manifestasi kekayaan budaya dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Berbeda dengan batik-batik Jawa yang dominan menggunakan Isen-isen (pengisi motif) geometris halus, Batik Antasena cenderung lebih ekspresif dan terinspirasi langsung dari lanskap alam serta legenda lokal. Nama "Antasena" sendiri seringkali merujuk pada tokoh legendaris atau filosofi yang kuat dalam tradisi Banjar.
Motif-motif yang diusung Batik Antasena sering kali menangkap esensi kehidupan di sekitar sungai besar seperti Sungai Barito dan Kapuas. Ini bukan sekadar kebetulan; Kalsel adalah provinsi yang sangat bergantung pada transportasi air, sehingga pola-pola yang menyerupai riak air, gelombang sungai, serta flora dan fauna endemik menjadi inspirasi utama. Keunikan ini menjadikannya mudah dibedakan di antara ragam batik Nusantara lainnya.
Salah satu ciri paling mencolok dari Batik Antasena adalah penggunaan warna yang sering kali lebih cerah dan dinamis dibandingkan batik pedalaman Jawa yang cenderung menggunakan warna-warna tanah (soga dan indigo gelap). Pada Batik Antasena, kita sering menjumpai kombinasi warna yang berani, seperti hijau zamrud, biru laut cerah, dikombinasikan dengan aksen merah marun atau cokelat tua.
Motif utama yang populer meliputi:
Proses pembuatan batik ini, baik menggunakan teknik tulis maupun cap, menunjukkan tingkat keterampilan tinggi. Pembatikan seringkali dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan detail flora dan fauna terlihat hidup, seolah-olah baru saja terlukis dari pemandangan tepi sungai.
Meskipun kaya akan sejarah, Batik Antasena terus berevolusi. Para perajin lokal kini tidak hanya memproduksi kain panjang tradisional, tetapi juga mengaplikasikan motif ini pada berbagai produk fesyen kontemporer. Mulai dari kemeja formal, gaun, hingga aksesoris seperti tas dan dompet, Batik Antasena berhasil menembus pasar modern tanpa kehilangan identitas lokalnya.
Daya tarik utamanya bagi generasi muda adalah keberanian motifnya. Batik ini menawarkan alternatif bagi mereka yang mencari pakaian etnik yang tidak terlalu kaku. Ketika dikenakan, Batik Antasena membawa nuansa eksotis dan cerita dari Borneo, menjadikannya pilihan sempurna untuk acara semi-formal maupun kasual yang ingin menonjolkan akar budaya Indonesia yang beragam.
Pengembangan Batik Antasena juga didukung oleh upaya pelestarian dari pemerintah daerah dan komunitas pengrajin. Mereka secara aktif mengadakan pelatihan dan pameran untuk memastikan warisan seni rupa Banjar ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan dikenal secara nasional maupun internasional sebagai salah satu permata batik dari timur Indonesia.