Iqomah adalah panggilan kedua untuk segera memulai shalat berjamaah, menandakan bahwa waktu shalat telah tiba dan jamaah harus segera bersiap. Setelah muadzin selesai mengumandangkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar...", umat Islam dianjurkan untuk segera berdiri dan bersiap di shaf masing-masing.
Namun, apa yang seharusnya dilakukan seorang Muslim setelah mendengar iqomah dan sebelum takbiratul ihram? Terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang perlu kita perhatikan. Mengabaikan amalan-amalan ini berarti kita kehilangan kesempatan untuk meraih pahala tambahan dalam ibadah wajib kita.
Keutamaan Menghidupkan Sunnah Setelah Iqomah
Iqomah menandakan dimulainya shalat, namun jeda waktu antara iqomah dan shalat seringkali diisi dengan kesibukan atau kekhilafan. Padahal, momen ini sangat berharga. Dalam Islam, setiap langkah dan ucapan yang dilakukan dengan niat ibadah akan dicatat sebagai pahala. Rasulullah SAW bersabda bahwa antara azan dan iqomah terdapat waktu mustajab untuk berdoa. Meskipun iqomah sudah selesai, beberapa amalan sunnah masih dapat dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu sebelum shalat dimulai.
Bacaan yang Dianjurkan Setelah Iqomah
Setelah muadzin selesai mengumandangkan iqomah, terdapat beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan sambil menunggu imam memulai shalat. Amalan-amalan ini bertujuan untuk menyempurnakan pahala shalat kita.
1. Membaca Doa Setelah Iqomah
Meskipun statusnya sering diperdebatkan apakah doa setelah iqomah memiliki lafaz khusus seperti doa setelah azan, mayoritas ulama menganjurkan untuk tetap berdoa karena iqomah masih termasuk bagian dari panggilan shalat. Doa yang paling dianjurkan adalah memohon kebaikan dunia dan akhirat, sebagaimana yang diajarkan untuk dibaca setelah azan. Salah satu riwayat yang masyhur adalah:
"Allahumma robba hadzihid da'watit tammah, wash-shalatil qaa'imah, aati Muhammadanil washilata wal fadhilah, wab'atshu maqaman mahmudanil ladzii wa'adtah."
Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau di tempat yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan."
Mengucapkan doa ini diyakini akan memberikan syafaat di hari kiamat kelak.
2. Beristighfar dan Berzikir
Selain doa khusus, waktu antara iqomah dan shalat adalah waktu yang baik untuk berzikir dan beristighfar. Beristighfar (memohon ampunan) adalah amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Kita bisa membaca kalimat-kalimat zikir yang ringan seperti:
- Subhanallah (Maha Suci Allah)
- Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
- Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
- Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)
Melakukan zikir ringan ini membantu menenangkan hati dan mempersiapkan pikiran untuk fokus penuh saat shalat dimulai.
3. Meluruskan Shaf (Barisan Shalat)
Setelah iqomah dikumandangkan, adalah kewajiban bagi jamaah untuk segera berdiri, merapatkan barisan (shaf), dan meluruskannya. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya meluruskan shaf karena ini berkaitan langsung dengan kesempurnaan shalat berjamaah.
Sambil berdiri, kita diperbolehkan sambil berzikir ringan atau berdoa dalam hati, namun fokus utama adalah memastikan tidak ada celah antara jamaah di depan dan belakang.
4. Shalat Sunnah Rawatib Ba'diyah (Jika Shalat Berjamaah Saja)
Perlu diperjelas bahwa amalan yang dilakukan setelah iqomah adalah yang dilakukan setelah iqomah dikumandangkan dan sebelum imam memulai shalat. Untuk shalat wajib rawatib (shalat sunnah rawatib ba'diyah), amalan ini dilakukan setelah shalat wajib selesai, bukan sebelum.
Namun, jika terdapat jeda waktu yang cukup panjang antara iqomah dan dimulainya shalat (yang biasanya terjadi pada shalat yang sangat ramai), ada pandangan bahwa kita bisa melakukan shalat sunnah dua rakaat (seperti shalat tahiyatul masjid jika baru masuk, atau shalat sunnah mutlak jika belum sempat) sebelum imam memulai, meskipun ini relatif jarang terjadi karena iqomah menandakan shalat akan segera dimulai.
Persiapan Mental dan Spiritual
Momen antara iqomah dan takbiratul ihram adalah kesempatan emas untuk menyucikan hati dari urusan dunia. Jangan habiskan waktu berharga ini untuk melihat jam, berbincang, atau sibuk dengan ponsel. Fokuslah pada kedatangan panggilan Allah SWT.
Ketika imam telah berdiri, segera ambil posisi Anda. Ketika imam mengucapkan "Allahu Akbar" untuk takbiratul ihram, niatkanlah dengan sepenuh hati bahwa Anda sedang memulai ibadah tertinggi, meninggalkan segala kesibukan dunia sejenak untuk menghadap Sang Pencipta.
Dengan memperhatikan bacaan setelah iqomah dan mengamalkan sunnah-sunnah ini, diharapkan shalat kita menjadi lebih khusyuk dan sempurna di hadapan Allah SWT. Setiap detail kecil dalam ibadah memiliki hikmahnya masing-masing.