Ketika lantunan merdu adzan berkumandang, umat Islam dianjurkan untuk segera menghentikan kesibukan duniawi dan menenangkan hati. Momen ini adalah jeda spiritual yang sangat berharga, sebab di antara adzan dan iqomah, terdapat waktu yang diyakini sangat mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Mengabaikan momen ini berarti kehilangan kesempatan emas untuk meraih rahmat dan ampunan-Nya.
Lalu, apakah bacaan yang dianjurkan setelah mendengar muadzin selesai mengumandangkan panggilan suci tersebut? Berikut adalah panduan lengkap berdasarkan sunnah Rasulullah SAW.
Hal pertama yang harus dilakukan setiap muslim adalah berdiam diri, mendengarkan setiap lafadz adzan dengan seksama, dan mengucapkan jawaban (tahnit) yang sesuai dengan ucapan muadzin. Ini adalah bentuk penghormatan kita terhadap syiar Islam.
Contoh jawaban untuk lafadz "Allahu Akbar, Allahu Akbar" adalah mengucap "Allahu Akbar, Allahu Akbar." Kecuali pada lafadz "Hayya 'alas-sholah" (Marilah sholat) dan "Hayya 'alal-falah" (Marilah menuju kemenangan), kita menjawabnya dengan:
(Laa haula wa laa quwwata illaa billah)
Artinya: "Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Setelah selesai menjawab lafadz adzan, sunnah berikutnya adalah bershalawat atas Nabi Muhammad SAW. Shalawat ini adalah bentuk cinta dan penghormatan kita kepada beliau, dan ia juga merupakan bagian penting dari doa yang diijabah.
Bacaan shalawat yang paling umum dan afdhal dibaca adalah:
(Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad)
Anda juga dapat membaca shalawat Ibrahimiyah secara penuh jika menghafalnya.
Ini adalah inti dari amalan setelah mendengar adzan. Rasulullah SAW telah mengajarkan doa khusus yang jika dipanjatkan di antara adzan dan iqomah, niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Keutamaan doa ini sangat besar, bahkan disebutkan bahwa doa ini bisa menyelamatkan kita dari api neraka.
Doa yang paling utama dan sering diajarkan adalah:
(Allahumma Rabb hadzihid da'watit taammah, wash-shalaatil qaa'imah, aati Muhammadan al-wasilah wal fadhilah, wab'atshu maqaa man mahmuudal ladzii wa'adtah)
Artinya: "Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna ini dan salat yang didirikan. Karuniakanlah kepada Muhammad kedudukan (derajat) dan keutamaan (fadhilah), serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji (syafaatul uzhdzma) yang telah Engkau janjikan kepadanya."
Doa ini mengandung permohonan kepada Allah agar memberikan wasilah (tingkatan tertinggi di surga) dan fadhilah (keutamaan) kepada Nabi Muhammad SAW. Para ulama menyebutkan bahwa jika doa ini dibaca, maka orang yang membacanya berhak mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat. Ini menunjukkan betapa agungnya momen ini.
Selain doa khusus di atas, waktu jeda antara adzan dan iqomah juga merupakan waktu mustajab untuk memanjatkan segala hajat dan permohonan kita. Jangan ragu untuk meminta apapun kepada Allah SWT, baik urusan dunia maupun akhirat, selama itu baik dan tidak melanggar syariat.
Beberapa hal yang dianjurkan untuk didoakan di waktu ini meliputi:
Ingatlah selalu sabda Nabi Muhammad SAW yang menegaskan bahwa doa di antara adzan dan iqomah tidak ditolak. Oleh karena itu, ketika mendengar adzan, anggaplah itu adalah sinyal langsung dari Allah bahwa pintu rahmat-Nya sedang terbuka lebar. Manfaatkan setiap detiknya dengan kekhusyukan.
Setelah doa-doa tersebut selesai dipanjatkan, barulah kita bersiap-siap untuk sholat fardhu yang akan segera dimulai setelah iqomah dikumandangkan. Menjaga kontinuitas antara panggilan, respons, doa, dan pelaksanaan sholat adalah cerminan ketaatan seorang hamba.