Dalam dunia akademik dan penelitian, konsistensi dalam penyajian sumber rujukan adalah kunci utama integritas ilmiah. Salah satu gaya penulisan sitasi yang paling dominan dan sering digunakan, terutama dalam ilmu sosial, psikologi, dan pendidikan, adalah APA Style (American Psychological Association). Daftar pustaka dalam APA Style, yang kini dikenal sebagai format referensi, bertujuan memastikan pembaca dapat dengan mudah melacak dan memverifikasi semua sumber yang dikutip dalam teks.
APA Style adalah seperangkat pedoman yang dikembangkan oleh American Psychological Association untuk menstandarisasi penulisan karya ilmiah. Fokus utama dari daftar pustaka (yang disebut "References" dalam format APA) adalah menyajikan detail lengkap dari setiap sumber—baik itu buku, jurnal, situs web, atau sumber lainnya—agar pembaca tidak kebingungan saat menelusuri informasi lebih lanjut. Format ini sangat menekankan kejelasan, keringkasan, dan kesamaan visual antar karya.
Setiap entri dalam daftar pustaka APA harus mengikuti struktur dasar yang logis, mengikuti prinsip Who, When, What, and Where (Siapa, Kapan, Apa, dan Di mana). Meskipun formatnya bervariasi antar jenis sumber, elemen inti yang sering muncul adalah:
Ini adalah sumber rujukan utama dalam banyak bidang ilmu. Formatnya sangat ketat:
Penulis, A. A., Penulis, B. B., & Penulis, C. C. (Tahun). Judul artikel: Kalimat sub-judul. Nama Jurnal, Volume(Issue), halaman-halaman. DOI atau URL jika ada.
Contoh:
Smith, J. R., & Brown, K. L. (2021). Dampak teknologi baru terhadap kinerja kognitif. Jurnal Psikologi Terapan, 15(2), 45-60. https://doi.org/10.xxxx/jp.2021.15.2.45
Untuk buku utuh, fokusnya adalah pada penulis dan penerbit:
Penulis, A. A. (Tahun). Judul buku lengkap: Subjudul jika ada. Penerbit.
Contoh:
Johnson, M. E. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif Modern. Gramedia Pustaka Utama.
Jika sumbernya adalah halaman web tanpa penulis yang jelas, gunakan judul halaman sebagai awal referensi, diikuti oleh penyedia informasi (organisasi) dan URL.
Judul Halaman Web. (Tahun, Tanggal Akses jika ada). Nama Organisasi/Situs Web. URL
Contoh:
Tips Menulis Abstrak Efektif. (n.d.). Pusat Pengembangan Akademik Universitas. Diakses 10 Januari 2024 dari http://www.pusatpendidikan.ac.id/tips/abstrak
Selain format tiap entri, tampilan visual daftar pustaka juga harus patuh pada aturan APA agar mudah dibaca:
Daftar pustaka harus dimulai pada halaman baru dengan judul tebal, terpusat, dan tanpa penomoran, yaitu "References".
Semua entri diurutkan berdasarkan abjad nama belakang penulis pertama. Jika tidak ada penulis, urutkan berdasarkan kata pertama dari judul (abaikan kata seperti "A", "An", atau "The").
Ini adalah ciri khas utama tampilan daftar pustaka APA. Baris pertama setiap entri harus rata kiri, sementara baris-baris selanjutnya harus menjorok ke dalam (sekitar 0.5 inci atau 1.27 cm).
Dalam beberapa panduan gaya kutipan lain (misalnya MLA), daftar sumber sering disebut "Works Cited" atau "Bibliography". Dalam APA, istilah yang digunakan adalah "References". Selain itu, APA memiliki kekhususan dalam penggunaan huruf miring (italik). Dalam APA, hanya judul jurnal atau judul buku yang dimiringkan. Judul artikel atau bab tidak dimiringkan.
Memahami APA Style daftar pustaka bukan hanya tentang mengikuti aturan; ini adalah tentang menunjukkan rasa hormat terhadap karya orang lain dan memperkuat kredibilitas argumen Anda sendiri. Dengan mengikuti struktur yang jelas dan konsisten, karya ilmiah Anda akan tampak profesional dan mudah diverifikasi oleh siapa pun yang membacanya.
Pastikan untuk selalu memeriksa panduan gaya terbaru dari lembaga atau jurnal tempat Anda mengirimkan naskah, karena penyesuaian kecil mungkin diperlukan berdasarkan kebijakan spesifik mereka.