Aglonema, atau Sri Rejeki, telah menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias Indonesia. Salah satu varietas yang sangat dicari karena coraknya yang memukau adalah Aglonema Suksom Jaipong. Namun, memiliki indukan yang cantik seringkali bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru: membesarkan aglonema suksom jaipong anakan. Anakan adalah investasi jangka panjang yang menjanjikan koleksi tanaman yang lebih banyak dengan perawatan yang lebih intim.
Suksom Jaipong terkenal dengan kombinasi warna hijau muda hingga putih gading yang cerah, seringkali dihiasi pinggiran merah muda (pink) yang anggun. Ketika tanaman ini masih berupa anakan, mereka menawarkan tantangan tersendiri sekaligus kepuasan tak terhingga saat melihatnya bertransformasi menjadi indukan dewasa yang megah. Anakan juga lebih mudah diperbanyak dan menjadi solusi ekonomis bagi kolektor yang ingin menggandakan koleksinya tanpa harus membeli indukan berharga mahal.
Perawatan anakan memerlukan perhatian lebih spesifik dibandingkan indukan karena sistem perakaran dan pertahanan dirinya belum sekuat tanaman dewasa. Berikut adalah poin krusial dalam merawat aglonema suksom jaipong anakan:
Media tanam harus sangat ringan, poros, dan memiliki drainase yang baik untuk mencegah busuk akar, masalah utama pada tanaman muda. Campuran ideal biasanya meliputi sekam bakar, kompos (atau cocopeat), dan sedikit tanah atau pakis cacah. Hindari penggunaan tanah yang terlalu padat.
Seperti semua aglonema, Suksom Jaipong menyukai cahaya terang namun tidak langsung (indirect light). Untuk anakan, intensitas cahaya perlu dijaga sedikit lebih rendah daripada indukan. Sinar matahari pagi langsung sesaat mungkin baik, namun paparan terik tengah hari dapat menyebabkan daunnya cepat gosong dan kusam, menghilangkan pesona warna cerahnya.
Anakan sangat rentan terhadap kelebihan air. Siram hanya ketika permukaan media sudah mulai terasa kering saat disentuh. Gunakan air yang sudah diendapkan (tanpa klorin) untuk hasil terbaik. Frekuensi penyiraman akan sangat bergantung pada kelembaban lingkungan sekitar Anda.
Proses pemisahan anakan dari rumpun induk harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan anakan sudah memiliki setidaknya 2-3 daun yang terbentuk baik dan memiliki akar minimal. Gunakan pisau steril dan tajam untuk memotong batang anakan sedekat mungkin dengan akar tanpa merusak akarnya.
Setelah dipisahkan, jangan langsung menempatkan anakan di bawah sinar matahari penuh. Biarkan ia beradaptasi di tempat yang teduh selama beberapa hari. Pemberian hormon perangsang akar (rooting hormone) pada pangkal batang sangat dianjurkan untuk mempercepat pembentukan akar baru dan mengurangi stres pasca-operasi pemindahan.
Merawat aglonema suksom jaipong anakan adalah sebuah investasi kesabaran. Ketika anakan ini mulai menunjukkan pertumbuhan daun baru yang sehat dan coraknya semakin menonjol, Anda akan merasakan kebahagiaan tersendiri sebagai seorang pencinta tanaman hias.