Aglonema, atau Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias yang sangat populer berkat corak daunnya yang memukau. Namun, kegembiraan memelihara tanaman ini sering terganggu ketika daun-daunnya mulai menunjukkan tanda-tanda kuning. Fenomena aglonema menguning adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak penghobi, dari pemula hingga yang sudah berpengalaman.
Melihat daun yang semula hijau cerah atau berbintik indah berubah menjadi kuning pucat tentu membuat khawatir. Menguningnya daun bukanlah penyakit spesifik, melainkan gejala dari kondisi lingkungan atau perawatan yang tidak tepat. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk mengembalikan vitalitas tanaman cantik Anda.
Ada beberapa faktor krusial yang seringkali menjadi biang keladi daun aglonema berubah warna. Perlu diingat bahwa aglonema sangat sensitif terhadap perubahan mendadak.
Gejala umum aglonema mengalami stres.
Ini adalah penyebab paling umum. Baik kelebihan air (overwatering) maupun kekurangan air (underwatering) dapat menyebabkan daun menguning. Jika terlalu sering disiram, akar akan kekurangan oksigen dan membusuk (root rot). Gejalanya seringkali dimulai dari daun bawah yang menguning dan terkulai. Sebaliknya, jika tanah terlalu kering dalam waktu lama, tanaman akan mengorbankan daun tua untuk menghemat sisa kelembapan.
Aglonema menyukai cahaya tidak langsung yang terang. Paparan sinar matahari langsung yang terlalu keras, terutama pada siang hari, dapat membakar daun. Daun yang terbakar akan tampak pucat, menguning, dan kemudian menjadi cokelat kering. Sebaliknya, jika diletakkan di tempat yang terlalu teduh, daun bisa menguning karena kekurangan energi untuk melakukan fotosintesis.
Kekurangan unsur hara, terutama Nitrogen, seringkali menyebabkan menguningnya daun tua terlebih dahulu (klorosis). Namun, penting juga untuk memperhatikan pH tanah. Jika pH terlalu asam atau basa, unsur hara yang ada di tanah tidak dapat diserap oleh akar meskipun jumlahnya cukup.
Aglonema adalah tanaman tropis. Mereka benci perubahan suhu drastis dan udara dingin. Jika terpapar suhu di bawah 15°C atau terkena hembusan AC/kipas angin secara langsung, daun dapat bereaksi dengan menguning dan rontok sebagai bentuk pertahanan diri.
Setelah mengidentifikasi potensi penyebabnya, berikut adalah tindakan korektif yang dapat Anda lakukan untuk menyelamatkan aglonema Anda:
Metode terbaik adalah 'cek sebelum menyiram'. Tusukkan jari Anda sekitar 2-3 cm ke dalam media tanam. Jika terasa lembap, tunda penyiraman. Jika terasa kering, barulah siram hingga air keluar dari lubang drainase pot. Pastikan media tanam memiliki drainase yang sangat baik (campuran sekam bakar, cocopeat, dan kompos).
Pindahkan aglonema ke lokasi yang mendapatkan cahaya terang namun teduh. Hindari sinar matahari langsung antara pukul 10 pagi hingga 3 sore. Jika pencahayaan di rumah Anda minim, pertimbangkan penggunaan lampu tumbuh (grow light).
Jika Anda menduga akar busuk akibat penyiraman berlebihan, segera keluarkan tanaman dari pot. Potong akar yang lunak, hitam, atau berbau busuk. Biarkan akarnya mengering sebentar di udara terbuka sebelum menanam ulang dengan media yang baru dan lebih poros. Gunakan pot yang memiliki lubang drainase yang memadai.
Berikan pupuk NPK seimbang atau pupuk khusus tanaman hias setiap 4-6 minggu selama musim pertumbuhan aktif (umumnya saat cuaca hangat). Jangan pernah memupuk tanaman yang sedang stres atau baru saja direpoting, karena dapat membakar akar yang sensitif.
Daun yang sudah sepenuhnya menguning tidak akan kembali hijau. Sebaiknya, gunting daun tersebut di pangkal batang menggunakan gunting steril. Hal ini bertujuan agar energi tanaman terfokus pada pertumbuhan daun baru yang sehat, bukan mencoba memperbaiki daun yang sudah rusak.
Perawatan aglonema yang menguning memerlukan kesabaran. Dengan observasi yang cermat dan penyesuaian lingkungan yang bertahap, aglonema Anda pasti akan kembali menampilkan pesona warnanya yang memukau.