Ilustrasi Aglonema di bawah pencahayaan yang ideal.
Aglonema, atau sering disebut Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias tropis yang sangat populer di Indonesia. Daya tarik utamanya terletak pada corak daunnya yang memukau, mulai dari warna merah menyala, pink cerah, hingga perpaduan putih dan hijau yang elegan. Namun, popularitas ini seringkali diiringi oleh pertanyaan mendasar yang sering membingungkan para pemula maupun kolektor berpengalaman: **apakah aglonema boleh kena matahari** secara langsung?
Untuk menjawab pertanyaan ini secara tuntas, kita perlu melihat habitat asli Aglonema. Tanaman ini berasal dari hutan hujan tropis Asia Tenggara, di mana mereka tumbuh subur di bawah naungan kanopi pohon yang rapat. Ini berarti bahwa Aglonema secara alami terbiasa dengan kondisi **cahaya tidak langsung (indirect light)** atau cahaya yang sudah tersaring.
Oleh karena itu, jawaban singkatnya adalah: **Aglonema tidak boleh terkena sinar matahari langsung yang terik**, terutama pada jam-jam puncak antara pukul 10 pagi hingga 3 sore. Paparan sinar matahari langsung yang intens dapat menyebabkan daun Aglonema mengalami 'sunburn' atau luka bakar. Gejala ini biasanya terlihat sebagai bercak cokelat kering atau pucat pada permukaan daun yang terpapar.
Ketika daun Aglonema yang sensitif terpapar sinar UV dan panas yang berlebihan, proses fotosintesis menjadi terganggu. Klorofil, pigmen hijau yang vital, akan rusak. Ini bukan hanya merusak estetika tanaman, tetapi juga menghambat kemampuannya untuk memproduksi energi. Tanaman yang sering terkena matahari langsung cenderung memiliki warna yang kusam, bukannya semakin cerah, dan pertumbuhannya melambat drastis.
Bagi varietas Aglonema yang memiliki daun berwarna cerah (seperti jenis 'Red Peacock' atau 'Legacy'), banyak orang berharap sinar matahari akan "mengeluarkan" warna tersebut. Meskipun sedikit cahaya cerah memang membantu mempertahankan intensitas warna, paparan berlebihan akan menimbulkan efek sebaliknya, yaitu pemudaran warna akibat kerusakan sel.
Lalu, bagaimana cara memberikan cahaya yang cukup tanpa membakarnya? Kunci sukses budidaya Aglonema adalah menyediakan **cahaya terang yang tersebar (bright, indirect light)**. Ini berarti:
Perlu dicatat bahwa tidak semua Aglonema memiliki toleransi yang sama terhadap cahaya. Secara umum, Aglonema dapat diklasifikasikan berdasarkan warna daun:
Jenis yang dominan hijau, seperti 'Emerald Bay', cenderung lebih toleran terhadap kondisi cahaya yang sedikit lebih redup. Namun, mereka tetap memerlukan cahaya yang cukup agar tidak terlalu kurus (etiolasi).
Varietas dengan banyak pigmen merah, oranye, atau putih (seperti 'Red Valentine' atau 'Super Red'), membutuhkan cahaya yang sedikit lebih terang dibandingkan yang hijau untuk menjaga intensitas warnanya. Namun, batas antara 'cukup terang' dan 'terlalu panas' sangat tipis. Mereka harus ditempatkan di lokasi yang mendapatkan cahaya terang namun terlindungi dari paparan matahari langsung pagi hari yang masih cukup kuat.
Kesimpulannya, **aglonema boleh kena matahari, tetapi dalam dosis yang sangat terkontrol dan tidak langsung**. Anggaplah sinar matahari seperti hadiah mewah yang harus diberikan secara bertahap. Jika Anda memindahkan Aglonema dari tempat teduh ke tempat yang lebih cerah, lakukan secara bertahap selama beberapa minggu untuk memberi waktu daunnya beradaptasi. Jika daun mulai menunjukkan tanda-tanda memudar atau terbakar, segera pindahkan ke lokasi yang lebih teduh. Dengan penempatan cahaya yang tepat, Aglonema Anda akan tumbuh subur dan menampilkan kecantikan warnanya secara maksimal.