Aglonema, atau yang sering dikenal dengan nama Sri Rejeki, telah lama menjadi primadona di dunia tanaman hias, terutama di Indonesia. Varietasnya yang beragam dengan corak daun yang memukau menjadikannya favorit banyak kolektor. Salah satu bentuk Aglonema yang menarik perhatian adalah **aglonema bonggol**. Bonggol adalah bagian batang bawah tanaman yang menyimpan cadangan nutrisi, dan seringkali digunakan sebagai media propagasi atau perbaikan bagi tanaman yang mengalami masalah akar.
Ilustrasi visualisasi Aglonema yang tumbuh dari bonggol.
Mengapa Aglonema Bonggol Begitu Diburu?
Aglonema bonggol menjadi pilihan utama bagi para hobiis karena beberapa alasan signifikan. Pertama, bonggol menawarkan jalur propagasi yang relatif cepat dibandingkan hanya menanam dari stek daun. Kedua, tanaman yang berasal dari bonggol seringkali memiliki struktur yang lebih kokoh dan memiliki peluang hidup yang lebih tinggi, terutama jika bonggol tersebut sehat dan bebas busuk. Bonggol yang besar juga menyimpan cadangan nutrisi yang cukup untuk mendorong pertumbuhan daun baru dengan cepat setelah ditanam.
Selain itu, teknik ini sangat berguna untuk menyelamatkan Aglonema yang akarnya sudah membusuk. Dengan memotong bagian batang yang sehat sebagai bonggol, Anda masih memiliki kesempatan untuk meregenerasi tanaman tersebut dari awal. Ini adalah investasi yang cerdas dalam koleksi tanaman Anda.
Panduan Menanam dan Merawat Aglonema Bonggol
Keberhasilan menumbuhkan Aglonema dari bonggol sangat bergantung pada media tanam dan lingkungan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah esensial yang perlu diperhatikan:
1. Persiapan Bonggol
Pastikan bonggol yang Anda miliki benar-benar padat dan tidak lunak atau berbau saat ditekan. Jika bonggol baru dipotong, keringkan (curing) selama beberapa jam hingga satu hari di tempat teduh agar luka sayatan tertutup oleh lapisan pelindung alami. Anda bisa mengoleskan sedikit kayu manis bubuk pada area luka untuk mencegah infeksi jamur.
2. Pemilihan Media Tanam
Media tanam harus memiliki drainase yang sangat baik untuk menghindari pembusukan. Campuran yang ideal biasanya terdiri dari sekam bakar, cocopeat, dan sedikit kompos atau tanah. Hindari penggunaan tanah murni yang terlalu padat.
3. Proses Penanaman
Tanam bonggol secara horizontal atau sedikit miring di dalam pot, pastikan bagian atas (tempat tunas akan muncul) sedikit lebih tinggi dari permukaan media atau sejajar. Jangan menimbun bonggol terlalu dalam. Siram media secukupnya; tujuan awal adalah menciptakan kelembaban, bukan genangan air.
4. Kondisi Lingkungan Optimal
Aglonema tumbuh subur di tempat yang teduh namun terang. Hindari sinar matahari langsung yang terik karena dapat membakar daun yang baru tumbuh. Jaga kelembaban udara di sekitar tanaman. Jika Anda menanam di ruangan tertutup, menyemprotkan air pada daun (misting) secara berkala dapat membantu.
Masalah Umum dan Solusinya
Meskipun menjanjikan, menanam dari bonggol kadang menghadapi tantangan:
- Bonggol Busuk: Ini adalah masalah terbesar. Biasanya disebabkan oleh media yang terlalu basah atau kurangnya ventilasi. Segera gali bonggol, potong bagian yang busuk hingga menemukan jaringan sehat, keringkan, dan tanam ulang di media yang lebih kering.
- Tidak Tumbuh Tunas: Periksa suhu. Aglonema tidak suka suhu dingin. Pastikan suhu ruangan hangat dan kelembaban cukup. Kadang, proses menumbuhkan tunas dari bonggol membutuhkan kesabaran beberapa minggu.
- Daun Kuning: Pada awalnya, daun yang tersisa pada bonggol mungkin akan menguning dan rontok. Ini normal karena tanaman mengalihkan energi ke akar baru. Namun, jika daun baru ikut menguning, kemungkinan besar masalahnya adalah kelebihan air atau kekurangan nutrisi setelah akar terbentuk.
Dengan perawatan yang tepat dan pemahaman akan kebutuhan dasar **aglonema bonggol**, Anda akan segera menikmati keindahan corak daun baru yang muncul dari batang bawah yang Anda tanam. Bonggol adalah wujud ketahanan dan potensi regenerasi alami dari tanaman cantik ini.