Ilustrasi Tanaman Aglaonema
Aglaonema, yang juga sering dikenal dengan julukan Sri Rejeki, telah menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias dalam beberapa tahun terakhir. Keindahan corak daunnya yang bervariasi—mulai dari perpaduan merah menyala, putih susu, hingga hijau pekat—menjadikannya pilihan utama untuk mempercantik interior maupun eksterior rumah. Namun, meskipun dikenal cukup tangguh, Aglaonema tetap memerlukan perhatian khusus agar warnanya tetap cerah dan pertumbuhannya optimal. Memahami kebutuhan spesifiknya adalah kunci sukses dalam merawat tanaman cantik ini.
Kesalahan paling umum dalam perawatan Aglaonema adalah penempatan yang salah terkait cahaya. Aglaonema sesungguhnya adalah tanaman yang tumbuh di bawah naungan pohon hutan tropis. Oleh karena itu, mereka sangat sensitif terhadap sinar matahari langsung.
Pengaturan air adalah faktor penentu utama kesehatan akar Aglaonema. Tanaman ini tidak suka kondisi yang terlalu basah, yang dapat memicu busuk akar.
Saat menyiram, lakukan penyiraman menyeluruh hingga air keluar dari lubang drainase pot. Pastikan pot tidak pernah tergenang di tatakan air. Di musim kemarau, frekuensi penyiraman mungkin meningkat, sementara di musim hujan, Anda harus lebih jarang menyiram.
Media tanam yang baik harus ringan, porous (bersirkulasi udara baik), dan memiliki drainase yang cepat. Media yang terlalu padat akan menahan air terlalu lama, membahayakan akar.
Komposisi media tanam yang direkomendasikan umumnya adalah campuran:
Sebagai tanaman tropis, Aglaonema menyukai suhu yang hangat dan stabil. Suhu ideal berada di kisaran 20°C hingga 30°C. Hindari menempatkan tanaman di dekat pendingin ruangan (AC) yang menghembuskan udara dingin secara langsung atau di dekat sumber panas yang ekstrem.
Kelembaban juga penting. Jika udara di rumah Anda cenderung kering, terutama saat menggunakan AC atau pemanas, Anda bisa meningkatkan kelembaban di sekitar tanaman dengan cara:
Untuk Aglaonema agar menampilkan warna terbaiknya, pemupukan teratur sangat dibutuhkan. Pupuk yang digunakan biasanya adalah pupuk NPK seimbang, namun banyak penggemar juga menggunakan pupuk khusus daun dengan kandungan nitrogen (N) yang cukup tinggi.
Lakukan pemupukan sebulan sekali selama masa pertumbuhan aktif (biasanya musim hujan atau saat tanaman terlihat sedang memproduksi daun baru). Selalu ikuti dosis anjuran pada kemasan pupuk. Jangan pernah memupuk Aglaonema saat media tanamnya kering total; siram terlebih dahulu sebelum memberikan pupuk cair.
Meskipun relatif kuat, Aglaonema rentan terhadap serangan hama seperti kutu putih (mealybugs) dan tungau (spider mites), terutama jika kelembaban udara terlalu rendah atau sirkulasi udara buruk.
Periksa bagian bawah daun secara rutin. Jika ditemukan hama, bersihkan secara manual menggunakan kapas yang dicelupkan dalam larutan air sabun lembut atau minyak nimba (neem oil). Jika serangan parah, gunakan insektisida sistemik yang sesuai.
Pastikan sirkulasi udara baik untuk mencegah jamur dan busuk daun. Dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan di atas—cahaya, air, media, suhu, dan nutrisi—Anda dapat menikmati keindahan corak daun Aglaonema yang senantiasa memesona di rumah Anda.