Adzan Jam 10 Malam: Fenomena atau Ketidaklaziman?

Ilustrasi suasana malam hari.

Dalam kehidupan umat Islam, panggilan adzan memiliki posisi sentral sebagai penanda waktu salat wajib. Secara umum, adzan dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditetapkan berdasarkan posisi matahari—Subuh menjelang fajar, Dzuhur saat matahari di titik tertinggi, Ashar di pertengahan sore, Maghrib saat matahari terbenam, dan Isya setelah hilangnya cahaya senja. Namun, bagaimana jika muncul pertanyaan mengenai adzan jam 10 malam?

Memahami Waktu Salat Isya

Untuk membahas adzan pada pukul 22.00 (jam 10 malam), kita perlu merujuk pada waktu salat Isya. Salat Isya adalah salat kelima dan terakhir dalam sehari semalam. Batas akhir waktu Isya adalah terbitnya fajar shadiq (fajar kedua), yang menandai dimulainya waktu Salat Subuh. Secara astronomis, waktu Isya sangat bervariasi tergantung letak geografis dan musim.

Di banyak wilayah dengan lintang geografis yang moderat (seperti sebagian besar wilayah Indonesia), waktu Isya biasanya jatuh antara pukul 19.00 hingga 20.30, tergantung pada wilayah dan apakah saat itu sedang musim kemarau atau penghujan, serta perbedaan waktu standar yang digunakan.

Kapan Adzan Jam 10 Malam Diperbolehkan?

Adzan yang dilakukan tepat pada pukul 22.00 malam jarang sekali merupakan adzan Isya, kecuali dalam kondisi ekstrem. Ada dua skenario utama yang mungkin menyebabkan adzan terdengar pada jam tersebut:

  1. Fenomena di Wilayah Lintasan Kutub (High Latitudes): Di wilayah yang sangat dekat dengan kutub utara atau selatan, panjang siang dan malam hari sangat ekstrem. Pada musim dingin, waktu Isya bisa sangat larut malam, kadang mendekati tengah malam atau bahkan lebih dari jam 10 malam, karena matahari terbenam sangat lambat atau waktu Isya baru masuk menjelang Subuh yang juga sangat larut. Meskipun demikian, wilayah ini biasanya memiliki penyesuaian jadwal salat yang spesifik.
  2. Kesalahan Jadwal atau Pengumuman Terlambat: Penyebab yang lebih umum di area yang tidak mendekati kutub adalah kesalahan dalam pengaturan jam digital masjid atau penundaan adzan Isya. Beberapa komunitas mungkin sengaja menunda adzan Isya sedikit lebih lama dari waktu yang seharusnya untuk memberikan kesempatan lebih banyak bagi jamaah yang baru pulang kerja atau yang sedang dalam perjalanan. Namun, penundaan hingga jam 10 malam, jika waktu Isya sebenarnya sudah lewat satu atau dua jam, dianggap sebagai ketidaklaziman dari sisi syariat kecuali jika ada alasan mendesak (dharurat).

Adzan yang Bukan Salat Wajib

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua adzan adalah panggilan untuk salat wajib lima waktu. Adzan yang terdengar pada pukul 22.00 bisa jadi merupakan jenis adzan atau seruan lain yang tidak terkait langsung dengan waktu salat fardhu yang standar. Misalnya, beberapa tradisi lokal mungkin memiliki seruan pengingat kegiatan keagamaan, atau bisa jadi itu adalah bagian dari rangkaian kegiatan malam tertentu yang menggunakan format panggilan yang menyerupai adzan.

Jika adzan tersebut memang bertujuan untuk memanggil salat Isya, maka perlu dikonfirmasi apakah waktu tersebut sudah benar-benar masuk waktu Isya berdasarkan perhitungan falak yang diakui secara lokal. Jika waktu Isya telah lewat jauh, adzan tersebut bisa dianggap sebagai 'pengingat' atau 'pengganti' salat Isya yang terlewat, meskipun idealnya salat Isya dikerjakan segera setelah waktu masuknya.

Kesimpulan Mengenai Adzan Larut Malam

Adzan jam 10 malam adalah situasi yang jarang terjadi di mayoritas wilayah berpenduduk padat di Indonesia dan zona waktu sedang. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar disebabkan oleh penyesuaian jadwal oleh pengurus masjid untuk mengakomodasi jamaah atau, dalam kasus yang jarang, disebabkan oleh posisi geografis yang ekstrem. Bagi umat Muslim yang mendengar adzan pada jam tersebut, langkah terbaik adalah memverifikasi waktu Isya melalui sumber terpercaya (seperti aplikasi rukyat atau kalender Islami setempat) untuk memastikan apakah panggilan tersebut sesuai dengan waktu syar’i yang berlaku di daerah tersebut.

🏠 Homepage