Ilustrasi Ibadah Salat di Pagi Hari
Salat Duha adalah salah satu ibadah sunah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilakukan pada waktu pagi setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur. Di antara berbagai tingkatan pelaksanaannya, melaksanakan ad duha 8 rakaat (empat kali salam) sering kali menjadi target bagi muslim yang ingin memaksimalkan keberkahan pagi mereka. Salat ini bukan sekadar ritual sunah, melainkan sebuah investasi spiritual yang membawa dampak nyata dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Waktu Dhuha adalah waktu transisi antara tidur dan kesibukan dunia dimulai. Dalam perspektif Islam, waktu ini penuh dengan keberkahan karena merupakan waktu di mana Allah SWT membagikan rezeki dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Melaksanakan ad duha 8 rakaat secara konsisten menandakan kesiapan seorang hamba untuk menerima limpahan rahmat tersebut sembari memulai hari dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa shalat Dhuha adalah shalat orang yang kembali dari safar (perjalanan jauh) dan orang yang sedang dalam masalah besar. Meskipun demikian, kita yang berada dalam kesibukan harian tetap sangat dianjurkan melakukannya sebagai penyeimbang jiwa.
Jumlah delapan rakaat sering kali dianggap sebagai jumlah maksimal dalam pelaksanaannya, yang menunjukkan kesungguhan dalam beribadah. Berikut beberapa keutamaan yang diyakini menyertai mereka yang rutin menunaikan ad duha 8 rakaat:
Pelaksanaan ad duha 8 rakaat dilakukan dengan cara berselang-seling, yaitu setiap dua rakaat diakhiri dengan satu kali salam. Sehingga, total ada empat kali salam dalam rangkaian ini.
Disunnahkan untuk membaca surah-surah pendek atau panjang sesuai kemampuan setelah membaca Al-Fatihah, namun fokus utama adalah kekhusyukan. Surat Ad-Dhuha dan Asy-Syams sering kali dianjurkan sebagai pengingat akan waktu dan makna salat tersebut.
Tantangan terbesar dalam menjaga konsistensi ad duha 8 rakaat adalah manajemen waktu. Bagi pekerja atau pelajar, waktu Duha sering kali terpotong oleh rapat atau jam masuk. Kuncinya adalah alokasi waktu secara strategis.
Misalnya, melaksanakan 4 rakaat sebelum berangkat kerja atau sekolah, dan 4 rakaat sisanya saat istirahat pagi, atau bahkan menggeser sedikit waktu setelah shalat Subuh untuk mendapatkan waktu yang lebih tenang sebelum aktivitas utama dimulai. Setiap langkah kecil dalam menjaga ritual ini adalah bukti cinta kepada Allah yang hasilnya akan kembali kepada kita dalam bentuk ketenangan batin dan keberkahan rezeki.
Dengan memahami keutamaan dan konsisten dalam menunaikan ad duha 8 rakaat, seorang muslim membuka pintu rezeki dan rahmat yang mungkin terlewatkan jika ia hanya fokus pada rutinitas duniawi semata. Ini adalah investasi terbaik di awal hari.