Pengantar Singkat
Surat Al-Fatihah (Pembukaan) adalah surat ketujuh belas dalam urutan Mushaf, namun merupakan surat pertama yang diturunkan secara utuh dan menjadi inti ajaran Islam. Surat ini wajib dibaca dalam setiap rakaat salat, menjadikannya rukun utama ibadah umat Muslim.
Memahami terjemah surat Al-Fatihah bukan sekadar menghafal lafalnya, tetapi meresapi setiap makna dan janji di dalamnya. Surat ini adalah dialog antara hamba dengan Tuhannya, memuat pengakuan keesaan Allah, permohonan bimbingan, serta janji ketaatan. Berikut adalah teks lengkap beserta terjemahannya ayat per ayat.
Teks dan Terjemah Surat Al-Fatihah
Makna Mendalam Setiap Ayat
Al-Fatihah sering disebut sebagai 'Ummul Kitab' (Induk Al-Qur'an) karena di dalamnya termuat rangkuman pokok-pokok ajaran tauhid. Ayat pertama, "Bismillahirrahmanirrahim," menegaskan bahwa setiap tindakan kita harus dimulai dengan nama Allah, mencari berkah dan perlindungan-Nya. Ini adalah kunci keberkahan dalam amal perbuatan.
Ayat kedua hingga keempat adalah pujian dan pengagungan terhadap Allah (Tahmid dan Sanjungan). Kita mengakui bahwa Dia adalah Rabbul 'Alamin (Penguasa Alam Semesta), dan hanya Dia yang memiliki otoritas penuh pada Hari Kiamat. Pengakuan ini menumbuhkan rasa takut sekaligus harapan dalam diri seorang hamba.
Puncak dari surat ini terletak pada ayat kelima, "Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in." Ini adalah deklarasi monoteisme yang paling tegas. Ia memisahkan antara ibadah (pengabdian total) dan permohonan pertolongan, keduanya hanya ditujukan kepada Allah. Dalam salat, kita menyatakan bahwa ibadah kita bukan untuk mencari pujian manusia, melainkan semata-mata mencari ridha-Nya.
Ayat keenam dan ketujuh adalah doa permohonan yang sangat penting. Setelah memuji Allah, hamba meminta petunjuk jalan lurus (As-Shirathal Mustaqim). Jalan ini kemudian dijelaskan sebagai jalan para Nabi, orang-orang shiddiq, syuhada, dan shalihin—mereka yang telah menerima nikmat ilahi. Kita secara eksplisit menolak untuk mengikuti dua kelompok yang tercela: mereka yang tahu kebenaran namun menolaknya (yang dimurkai) dan mereka yang tersesat karena kebodohan atau kelalaian (yang sesat).
Dengan demikian, terjemah surat Al-Fatihah memberikan kerangka spiritual yang sempurna bagi seorang Muslim: Mengenal Allah, memuji-Nya, bersaksi atas kekuasaan-Nya, mendeklarasikan pengabdian, dan memohon bimbingan abadi-Nya. Pengulangan surat ini dalam salat memastikan bahwa setiap Muslim senantiasa membarukan komitmennya kepada Allah SWT.