Dalam percakapan sehari-hari, istilah "tengkuk" mungkin sering terdengar, terutama ketika seseorang mengeluh sakit atau pegal pada bagian tubuhnya. Namun, apakah Anda benar-benar mengetahui secara pasti di mana letak tengkuk adalah dan apa fungsi vitalnya? Secara anatomis, tengkuk merujuk pada bagian posterior (belakang) leher, yaitu area yang menghubungkan kepala dengan tulang punggung bagian atas.
Tengkuk adalah istilah umum yang mencakup area servikal bawah leher, khususnya bagian belakang yang terasa kaku atau sakit saat kita terlalu lama menunduk atau posisi tidur yang salah. Area ini kaya akan struktur penting, termasuk tujuh ruas tulang belakang leher (vertebra servikal C1 hingga C7), berbagai otot besar seperti trapezius, levator scapulae, serta saraf-saraf penting yang menjalar dari otak menuju seluruh tubuh.
Penting untuk membedakan antara leher secara keseluruhan dan tengkuk. Jika leher adalah struktur total yang fleksibel, tengkuk adalah fokus pada bagian posteriornya. Bagian ini menopang berat kepala manusia—yang rata-rata memiliki berat sekitar 4 hingga 5 kilogram—sehingga menjadikannya area yang sangat rentan terhadap ketegangan dan cedera postur.
Meskipun sering dianggap sebagai area 'penyimpan stres', fungsi utama area tengkuk adalah untuk memberikan dukungan struktural sekaligus memungkinkan pergerakan kepala yang dinamis. Beberapa fungsi utamanya meliputi:
Salah satu keluhan paling umum terkait tengkuk adalah nyeri atau kekakuan. Fenomena ini semakin lazim di era digital. Postur tubuh yang buruk saat menatap layar ponsel atau komputer—sering disebut sebagai “text neck”—memaksa otot-otot di tengkuk bekerja lebih keras dari seharusnya.
Ketika kepala condong ke depan beberapa sentimeter saja, beban pada otot leher bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat dari beban normal. Hal ini menyebabkan penumpukan asam laktat, ketegangan otot kronis, dan peradangan pada sendi di area tengkuk. Selain itu, stres emosional juga sering termanifestasi sebagai ketegangan fisik di bahu dan tengkuk.
Karena perannya yang krusial, perawatan terhadap area tengkuk adalah sebuah keharusan, bukan sekadar kemewahan. Pencegahan biasanya jauh lebih mudah daripada pengobatan. Berikut beberapa tips sederhana:
Ergonomi Kerja: Pastikan layar komputer sejajar dengan mata Anda. Atur ketinggian kursi sehingga kaki menapak rata di lantai. Jaga posisi telinga berada lurus di atas bahu.
Peregangan Rutin: Sisihkan waktu setiap jam untuk melakukan peregangan leher ringan. Gerakan memutar kepala perlahan atau menahan kepala saat ditarik lembut ke samping dapat membantu merelaksasi otot yang tegang.
Kualitas Tidur: Pemilihan bantal yang tepat sangat vital. Bantal harus menopang kelengkungan alami leher Anda sehingga tulang belakang tetap lurus saat tidur, baik posisi telentang maupun menyamping. Bantal yang terlalu tinggi atau terlalu datar dapat membebani tengkuk sepanjang malam.
Hidrasi dan Olahraga: Otot yang terhidrasi dengan baik cenderung tidak mudah kram. Olahraga teratur, terutama yang memperkuat otot inti (core strength), dapat membantu menstabilkan postur tubuh secara keseluruhan, mengurangi tekanan yang berpindah ke leher dan tengkuk.
Meskipun pegal ringan sering hilang dengan istirahat, nyeri tengkuk yang menetap lebih dari beberapa hari, disertai rasa kebas, kesemutan di lengan, atau sakit kepala hebat, memerlukan perhatian medis. Kondisi seperti herniasi diskus servikal atau radikulopati memerlukan diagnosis dan penanganan profesional. Ingat, area tengkuk adalah pusat komunikasi antara otak dan tubuh, jadi jangan abaikan sinyal rasa sakit yang ditimbulkannya.
Secara keseluruhan, memahami apa itu tengkuk dan bagaimana cara merawatnya adalah langkah proaktif dalam menjaga kesehatan postur dan mengurangi risiko nyeri kronis di masa mendatang.