Mengenali Tanda-Tanda Babi Bunting (Hamil)

Memelihara babi membutuhkan pemahaman mendalam tentang siklus reproduksinya. Bagi peternak, mengenali tanda-tanda awal bahwa seekor induk babi (sow) telah bunting (hamil) adalah langkah krusial untuk manajemen pakan, kesehatan, dan persiapan kelahiran. Kunci keberhasilan terletak pada deteksi dini dan akurat.

Mengapa Deteksi Dini Penting?

Deteksi kebuntingan yang cepat memungkinkan peternak untuk:

Tanda-Tanda Perilaku (Perubahan Non-Fisik)

Perubahan perilaku seringkali menjadi indikator pertama yang dapat diamati oleh peternak yang rutin berinteraksi dengan ternaknya.

1. Kegagalan untuk Kembali Estru (Berahi)

Ini adalah tanda paling jelas. Jika seekor babi telah dikawinkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda berahi (seperti vulva bengkak, mengeluarkan lendir, dan kegelisahan untuk kawin) sekitar 18 hingga 24 hari setelah inseminasi/perkawinan, kemungkinan besar ia telah bunting. Periode estrus pada babi biasanya berulang setiap 21 hari.

2. Perilaku Bersarang (Nesting Behavior)

Menjelang akhir masa kebuntingan (sekitar seminggu sebelum melahirkan), babi bunting akan menunjukkan peningkatan perilaku membuat sarang. Mereka akan mencoba menarik jerami, potongan rumput, atau material lain yang tersedia ke sudut kandang, menyusunnya menjadi gundukan yang padat. Ini adalah insting alami untuk mempersiapkan tempat yang nyaman bagi anak-anaknya.

3. Penurunan Nafsu Makan yang Tidak Teratur

Meskipun perubahan signifikan pada nafsu makan sering terjadi saat mendekati kelahiran, beberapa babi bunting mungkin menunjukkan penurunan nafsu makan yang sedikit pada awal kebuntingan karena perubahan hormonal, meskipun ini bisa bervariasi antar individu.

4. Agresivitas dan Perubahan Sifat

Babi yang bunting mungkin menjadi lebih protektif atau, sebaliknya, lebih tenang. Beberapa babi yang biasanya jinak bisa menjadi lebih agresif terhadap babi lain di kandang yang sama, terutama saat mendekati waktu melahirkan.

Tanda-Tanda Fisik (Pemeriksaan Langsung)

Ilustrasi Sederhana Babi Hamil Diagram skematis perut babi yang membesar di bagian samping untuk menunjukkan kebuntingan. Perut Membesar Gestasi

Ilustrasi skematis perubahan bentuk perut babi bunting.

1. Pembesaran Perut (Abdomen)

Ini adalah tanda fisik yang paling mudah dilihat, namun membutuhkan waktu. Pada awal kebuntingan (bulan pertama), perut babi mungkin tidak berubah drastis. Pembesaran nyata biasanya terlihat setelah hari ke-60 hingga hari ke-90 masa kebuntingan. Perhatikan bahwa perut membesar secara merata ke samping, bukan hanya turun ke bawah seperti pada babi yang gemuk.

2. Pembesaran dan Warna Puting Susu

Pada babi bunting, puting susu (teat) akan mulai membesar, menjadi lebih merah muda atau kemerahan, dan menonjol. Pada babi yang belum pernah beranak, perubahan ini mungkin lebih halus, tetapi pada primipara (babi pertama kali bunting), perubahan warna puting susu sangat mencolok.

3. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Metode paling akurat dan dini adalah menggunakan alat ultrasonografi portabel. Deteksi kantung janin dapat dilakukan sedini 18 hingga 28 hari pasca-kawin. Jika Anda memerlukan konfirmasi cepat untuk manajemen kawanan besar, USG adalah investasi terbaik.

4. Tes Palpasi Abdominal

Peternak berpengalaman dapat melakukan palpasi lembut pada perut babi sekitar 30-35 hari setelah kawin. Mereka mencari adanya kantung cairan (vesikel) kecil yang terasa seperti kacang di bagian bawah perut. Namun, metode ini memerlukan keahlian tinggi untuk menghindari cedera pada janin.

Kesimpulan Manajemen

Manajemen kebuntingan yang efektif bergantung pada kombinasi pengamatan perilaku dan, jika memungkinkan, konfirmasi melalui alat diagnostik. Jangan mengandalkan satu tanda saja. Jika seekor babi tidak menunjukkan tanda berahi lagi setelah 21 hari, segera lakukan pemeriksaan fisik dan pertimbangkan jadwal pengulangan perkawinan jika hasil konfirmasi negatif. Dengan memantau tanda-tanda babi bunting secara cermat, produktivitas peternakan Anda akan meningkat secara signifikan.

🏠 Homepage