Salat adalah tiang agama dalam Islam, dan pelaksanaan yang benar sangat bergantung pada bacaan yang tepat, terutama surat-surat pendek Al-Qur'an. Membaca ayat-ayat suci ini adalah bagian integral dari setiap rakaat sholat fardhu maupun sunnah. Bagi umat Muslim, menguasai surat-surat bacaan sholat bukan hanya kewajiban ritual, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui komunikasi spiritual.
Meskipun surat Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap rakaat, surat-surat pendek lainnya yang dibaca setelah Al-Fatihah memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk merenungkan makna ayat-ayat yang agung. Keteraturan dalam membaca surat-surat ini membantu menciptakan kekhusyukan dan menambah bobot spiritual dalam ibadah kita.
Rekomendasi Surat Bacaan Sholat
Ada beberapa surat pendek yang sangat dianjurkan untuk dibaca dalam sholat, terutama bagi mereka yang belum hafal banyak surat panjang. Surat-surat ini umumnya mudah dihafal dan memiliki makna yang mendalam serta menenangkan jiwa.
1. Surat Al-Fatihah (Wajib)
Ini adalah fondasi utama dari setiap sholat. Terdiri dari tujuh ayat, surat ini sering disebut sebagai "Ummul Kitab" (Induk Al-Qur'an) karena mengandung pujian, pengakuan keesaan Allah, dan permohonan petunjuk.
2. Surat Al-Ikhlas
Surat ini sangat penting karena menegaskan tauhid (keesaan Allah). Membaca surat Al-Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an, menunjukkan keutamaan besar dalam sholat.
3. Surat Al-Falaq dan An-Nas
Kedua surat ini dikenal sebagai Mu'awwidzatain (dua pelindung). Membacanya dalam sholat berfungsi sebagai permohonan perlindungan dari segala kejahatan, godaan, dan gangguan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
4. Surat Al-Kafirun
Surat ini menegaskan pemisahan total antara ketaatan kepada Allah dan penyembahan berhala atau hal-hal selain Allah. Ini adalah penegasan prinsip keikhlasan dalam beribadah.
Berikut adalah daftar surat yang seringkali menjadi pilihan utama untuk bacaan setelah Al-Fatihah:
- Surat Al-Fatihah (Wajib)
- Surat Al-Ikhlas (Qul Huwallahu Ahad)
- Surat Al-Falaq (Qul A'udzu bi Rabbil Falaq)
- Surat An-Nas (Qul A'udzu bi Rabbinnas)
- Surat Al-Kafirun (Qul Ya Ayyuhal Kafirun)
- Surat An-Nashr (Idza Ja'a Nasrullahi Wal Fath)
- Surat Al-Ma'un (A’raitaulladzi yukadzdzibud-din)
Urutan Pembacaan dalam Sholat
Pembacaan surat dalam sholat memiliki tata cara yang baku. Dalam sholat fardhu, surat dibaca pada dua rakaat pertama. Rakaat ketiga dan keempat biasanya hanya diisi dengan bacaan Al-Fatihah saja (kecuali sholat Maghrib dan Isya yang rakaat ketiganya juga membaca surat pendek, sementara rakaat keempat pada sholat Isya hanya Al-Fatihah).
Idealnya, urutan bacaan surat hendaknya mengikuti urutan mushaf Al-Qur'an, meskipun tidak wajib. Misalnya, jika di rakaat pertama membaca Al-Ikhlas, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat yang datang setelah Al-Ikhlas dalam mushaf, yaitu Surat Al-Falaq. Namun, dalam praktik sehari-hari, banyak yang memilih surat berdasarkan kemudahan hafalan.
Yang terpenting adalah memastikan bacaan sholat kita dilakukan dengan tartil (perlahan dan jelas) dan penuh penghayatan. Surat-surat ini adalah cara kita berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta, dan setiap huruf yang kita baca memiliki pahala yang tak ternilai.
Tips Menghafal Surat Bacaan Sholat
Bagi yang sedang dalam proses menghafal, konsistensi adalah kunci. Mulailah dengan surat terpendek, seperti Al-Kautsar, lalu lanjutkan ke Al-Ikhlas, An-Nasr, dan seterusnya. Mendengarkan bacaan surat dari qari' favorit juga sangat membantu dalam memperbaiki tajwid dan menghafal.
Praktikkan surat yang sudah dihafal dalam sholat sunnah terlebih dahulu sebelum menerapkannya secara rutin dalam sholat fardhu. Dengan niat yang tulus dan usaha yang berkelanjutan, insya Allah semua surat bacaan sholat akan dikuasai dengan mudah dan sholat kita menjadi lebih sempurna.