Al-Qur'an terdiri dari 114 surat, dimulai dari Al-Fatihah dan diakhiri dengan An-Nas. Salah satu surat yang memiliki keutamaan besar dan sering dibaca pada hari Jumat adalah Surat Al-Kahfi (Surat ke-18). Pertanyaan mengenai surat apa yang muncul setelah Surat Al-Kahfi sering kali muncul bagi mereka yang mempelajari urutan mushaf atau sekadar ingin mengetahui struktur lengkap Al-Qur'an.
Ilustrasi urutan surat setelah Al-Kahfi
Urutan Surat Setelah Al-Kahfi
Dalam susunan mushaf Utsmani (yang menjadi standar penulisan Al-Qur'an saat ini), Surat Al-Kahfi berada di urutan ke-18. Secara berurutan, setelah Surat Al-Kahfi (Surat ke-18), kita akan menemukan Surat Maryam.
Berikut adalah urutan beberapa surat setelah Al-Kahfi:
- Surat ke-18: Al-Kahfi (The Cave)
- Surat ke-19: Maryam (Mary)
- Surat ke-20: Taha
- Surat ke-21: Al-Anbiya (The Prophets)
- Surat ke-22: Al-Hajj (The Pilgrimage)
Surat Maryam adalah surat yang dimulai dengan ayat "Kāf Hā Yā ‘Ayn Sād." Surat ini sangat dikenal karena mengandung kisah-kisah para nabi, termasuk kisah kelahiran Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan yang paling terkenal adalah kisah kelahiran Nabi Isa 'alaihissalam dari Maryam binti Imran.
Mengapa Urutan Mushaf Penting?
Perlu dipahami bahwa urutan surat dalam mushaf (penyusunan fisik Al-Qur'an) adalah berdasarkan tauqifi, yaitu berdasarkan ketetapan dan pengajaran langsung dari Rasulullah SAW. Meskipun Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun, pengumpulannya dalam satu mushaf, baik pada masa Abu Bakar maupun penyempurnaan pada masa Utsman bin Affan, mengikuti urutan yang telah diajarkan.
Hal ini berbeda dengan urutan turunnya wahyu, di mana surat-surat seperti Al-Alaq turun lebih dahulu sebagai wahyu pertama, namun posisinya dalam mushaf jauh berbeda. Mengetahui urutan ini membantu seorang Muslim dalam membaca tartil dan mengkhatamkan Al-Qur'an sesuai dengan standar yang diakui umat Islam secara universal.
Fadhilah Surat Al-Kahfi yang Mendahului Maryam
Meskipun fokus utama kita adalah surat sesudahnya, penting untuk mengingat mengapa Al-Kahfi begitu istimewa. Al-Kahfi sering dibaca pada hari Jumat karena mengandung pelajaran penting tentang empat fitnah terbesar: fitnah agama (pemuda Ashabul Kahfi), fitnah harta (pemilik dua kebun), fitnah ilmu (Nabi Musa dan Khidir), dan fitnah kekuasaan (Raja Dzulkarnain).
Membaca surat ini pada hari Jumat diyakini akan memberikan cahaya (nur) bagi pembacanya hingga Jumat berikutnya, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis. Setelah menyelesaikan pelajaran besar dari Al-Kahfi, pembaca kemudian disuguhkan Surat Maryam, yang memperkuat fondasi keimanan melalui kisah-kisah ketabahan para nabi menghadapi tantangan besar dalam dakwah mereka.
Konteks Surat Maryam
Surat Maryam, yang menjadi surat pertama setelah Al-Kahfi, membawa tema utama tentang keimanan, ujian, dan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas. Kisah Nabi Zakaria dan permohonannya yang ajaib untuk mendapatkan keturunan di usia senja, serta kisah Maryam yang melahirkan tanpa ayah, semuanya menegaskan bahwa bagi Allah, segala sesuatu itu mudah jika Ia menghendakinya.
Transisi dari Al-Kahfi ke Maryam memberikan keseimbangan spiritual: Al-Kahfi memberikan perlindungan dari fitnah duniawi, sementara Maryam mengingatkan akan keajaiban Ilahi dan pentingnya keteguhan hati dalam menghadapi takdir Allah, meskipun tampak mustahil di mata manusia.
Dengan demikian, dalam struktur mushaf Al-Qur'an yang kita pegang, surat yang secara langsung mengikuti Surat Al-Kahfi adalah Surat Maryam, yang membawa pesan tauhid dan ketabahan yang mendalam.