Ilustrasi kekhusyukan dalam memohon harapan.
Sholat hajat adalah salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan ketika seorang Muslim memiliki hajat atau keinginan yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Keistimewaan sholat ini terletak pada kemudahannya untuk dilaksanakan dan janji kemustajaban doa yang mengiringinya. Setelah melaksanakan dua rakaat (atau lebih, sesuai tuntunan), sesi doa menjadi puncak dari ibadah ini.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: surat pendek apa yang paling baik dibaca dalam setiap rakaat sholat hajat? Meskipun tidak ada dalil yang secara eksplisit menyebutkan satu surat tertentu sebagai syarat mutlak, para ulama menyepakati beberapa surat pendek yang memiliki makna penguatan tauhid dan permohonan pertolongan Ilahi, yang sangat cocok mengiringi permohonan kita.
Sholat hajat sejatinya adalah bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Dengan mengerjakannya di waktu mustajab (seperti sepertiga malam terakhir), kita menunjukkan bahwa kita mencari solusi hanya dari Dzat Yang Maha Kuasa. Membaca surat dengan kandungan doa yang kuat akan semakin mendekatkan hati kita pada kekhusyukan.
Dalam setiap rakaat sholat hajat, dianjurkan membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat pilihan. Berikut adalah kombinasi surat pendek yang populer dan sangat dianjurkan:
Kombinasi dua surat ini adalah sunnah yang sangat kuat, sering diamalkan oleh Rasulullah SAW dalam sholat-sholat sunnah tertentu, termasuk Witir, yang memiliki kemiripan semangat dengan sholat hajat. Kedua surat ini memiliki fokus utama pada tauhid:
Membaca kedua surat ini dalam sholat hajat berarti kita memulai permohonan dengan menguatkan pondasi aqidah kita. Ini adalah cara yang sangat baik untuk memastikan doa kita menghadap langsung kepada Al-Mughni (Yang Maha Memberi Kekayaan/Pertolongan).
Jika Anda melaksanakan sholat hajat lebih dari dua rakaat (misalnya empat atau dua belas rakaat), ada beberapa surat pendek lain yang juga sangat baik disertakan:
Inti dari sholat hajat bukanlah hafalan surat yang rumit, melainkan niat yang tulus dan keyakinan penuh (tawakkal) bahwa Allah mampu mengabulkan hajat kita, sekecil apapun itu. Surat-surat pendek di atas berfungsi sebagai pelengkap dan penguat kekhusyukan.
Setelah salam, beranjaklah ke tempat sujud. Di sinilah momen krusial doa dilakukan. Panjatkan permohonan Anda dengan suara merendah, mengakui kelemahan diri dan kebesaran Allah. Bacalah doa khusus sholat hajat, diikuti dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ingatlah, membaca surat pendek hanyalah bagian dari tata cara, sementara doa dan ketulusan hati adalah ruh dari sholat hajat.
Dengan memilih surat-surat yang menegaskan tauhid seperti Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, kita telah mempersiapkan hati sebaik mungkin sebelum memohon langsung kepada Pemilik segala kebutuhan.