Berikut adalah kompilasi beberapa surat pendek dalam Al-Qur'an, dimulai dari Surat Al-Lahab (Surat ke-111) hingga Surat An-Nas (Surat ke-114). Surat-surat ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, sering dibaca dalam shalat dan sebagai pelindung (ruqyah).
Surat-surat penutup Al-Qur'an ini mengandung makna tauhid yang mendalam dan permohonan perlindungan dari segala kejahatan yang tampak maupun tersembunyi.
Surat Al-Lahab (Surat ke-111)
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang telah ia usahakan.
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar,
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ
Di lehernya ada tali dari sabut.
Surat An-Nasr (Surat ke-110)
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Surat Al-Kafirun (Surat ke-109)
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Dan kamu tidak (pula) menyembah Tuhan yang aku sembah.
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Dan kamu tidak (pula) menyembah Tuhan yang aku sembah.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku".
Surat Al-Ikhlas (Surat ke-112)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Dan tidak ada seorang pun yang menyamai Dia".
Surat Al-Falaq (Surat ke-113)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
Dari kejahatan makhluk-Nya,
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".
Surat An-Nas (Surat ke-114)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Rabb manusia,
مَلِكِ النَّاسِ
Raja manusia,
إِلَهِ النَّاسِ
Penyembah manusia,
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
Dari kejahatan bisikan setan yang tersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Dari (setan) golongan jin dan manusia".
Penjelasan Singkat Kegunaan Surat
Rangkaian surat dari Al-Lahab hingga An-Nas mencakup tiga tema besar: Peringatan (Al-Lahab), Penegasan Kemenangan dan Pujian (An-Nasr), Penegasan prinsip keesaan Tuhan (Al-Kafirun dan Al-Ikhlas), serta permohonan perlindungan total dari segala kejahatan eksternal dan internal (Al-Falaq dan An-Nas).
Surat Al-Ikhlas sering disebut sebagai sepertiga Al-Qur'an karena kemampuannya merangkum esensi ajaran tauhid. Sementara itu, Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) adalah perlindungan utama yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk melindungi diri dari sihir, penyakit, dan kejahatan jin maupun manusia. Membaca rangkaian surat ini, terutama sebelum tidur, merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk menjaga ketenangan spiritual.
Meskipun hanya terdiri dari beberapa ayat, makna yang terkandung di dalamnya sangatlah luas dan relevan untuk menghadapi tantangan kehidupan modern, mulai dari hasutan internal (bisikan hati) hingga ancaman eksternal yang tidak terlihat. Keindahan susunan ini menunjukkan kesempurnaan wahyu Allah SWT.