Pertanyaan mengenai urutan turunnya wahyu adalah hal yang menarik dalam studi keislaman, terutama ketika membahas surat-surat pendek seperti Surat Al-Lahab (Surah ke-111 dalam mushaf). Dalam tradisi Islam, urutan penulisan mushaf (seperti yang kita kenal saat ini) tidak selalu sama persis dengan urutan kronologis pewahyuan. Urutan mushaf didasarkan pada ketetapan Rasulullah Muhammad SAW dan pembukuan resmi setelah wafatnya beliau.
Mengetahui kapan surat Al-Lahab diturunkan setelah surah apa memerlukan penelusuran pada riwayat asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) dan kronologi pewahyuan secara umum. Surat Al-Lahab dikenal sebagai surat yang sangat spesifik terkait dengan satu peristiwa di Makkah.
Surat Al-Lahab turun sebagai respons langsung terhadap penghinaan yang dilakukan oleh Abu Lahab, paman Nabi Muhammad SAW, dan istrinya, Ummu Jamil. Abu Lahab dikenal sebagai salah satu penentang keras dakwah Islam sejak awal. Ayat-ayat dalam surat ini secara eksplisit mengutuk perbuatan dan nasib kedua orang tersebut di akhirat.
Karena sifatnya yang sangat spesifik dan langsung berkaitan dengan penghinaan publik terhadap Nabi, mayoritas ulama tafsir menempatkan pewahyuan Surat Al-Lahab pada periode awal kenabian di Makkah, tak lama setelah Nabi mulai berdakwah secara terang-terangan.
Para ulama telah menyusun perkiraan kronologi turunnya surat-surat Al-Qur'an berdasarkan berbagai riwayat. Dalam kronologi pewahyuan, surat-surat yang turun di Makkah umumnya didominasi oleh pembahasan tauhid, akidah, dan peringatan keras.
Berdasarkan beberapa kompilasi kronologi wahyu yang populer (walaupun tidak ada kesepakatan mutlak 100% di antara semua ulama mengenai urutan persisnya), Surat Al-Lahab (Al-Masad) cenderung muncul setelah beberapa surat pendek lainnya yang juga turun di Makkah.
Jika kita merujuk pada daftar kronologis wahyu (yang biasanya dimulai dari Al-'Alaq dan Al-Muddaththir), Surat Al-Lahab diperkirakan turun setelah beberapa surat pendek lainnya yang terkait dengan fase awal penolakan keras. Namun, untuk menentukan secara pasti surat Al-Lahab diturunkan setelah surah mana secara berturutan dalam urutan kronologis pewahyuan, kita harus melihat surat-surat yang turun pada fase awal dakwah terbuka Nabi SAW di Makkah.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa surat yang turun mendahuluinya termasuk surat-surat seperti:
Meskipun sulit untuk memberikan satu jawaban definitif mengenai "surat tepat sebelum Al-Lahab" dalam urutan pewahyuan, yang pasti adalah Al-Lahab termasuk di antara surat-surat Makkah awal yang turun sebagai teguran langsung.
Penting untuk ditekankan kembali perbedaan antara dua jenis urutan ini:
Fokus pada pertanyaan "Surat Al-Lahab diturunkan setelah surah apa?" merujuk pada urutan pewahyuan. Karena Al-Lahab adalah reaksi terhadap penghinaan yang spesifik, ia turun segera setelah penghinaan itu terjadi, menandakan bahwa konteks sosial dan politik Makkah sudah memanas. Ini terjadi pada periode di mana wahyu-wahyu pendek yang padat maknanya kerap turun untuk menguatkan hati Nabi dan memberikan peringatan keras kepada musuh-musuh dakwah.
Kesimpulannya, ketika membahas urutan kronologis, Surat Al-Lahab turun di Makkah pada fase awal dakwah terbuka. Ia diturunkan setelah serangkaian teguran awal dan peringatan keras lainnya, menjadi bagian dari gelombang pertama surat-surat yang menegaskan keesaan Allah dan mengancam para penentang utama agama. Meskipun detail urutan surat Makkah sangat kompleks dan bervariasi antar riwayat, Al-Lahab termasuk dalam wahyu yang tergolong sangat awal.