Surat Al-Kahfi adalah salah satu surat yang memiliki kedudukan istimewa dalam Al-Qur'an, sering kali dianjurkan untuk dibaca pada hari Jumat. Di dalamnya terdapat kisah-kisah penting dan pelajaran akidah yang mendalam. Fokus pembahasan kita kali ini adalah pada bagian akhir surat, yaitu Surat Al-Kahfi Ayat 99 sampai 110. Bagian ini ditutup dengan peringatan keras mengenai hari kiamat dan penegasan tentang keesaan Allah serta kesempurnaan ciptaan-Nya.
Ayat 99: Pintu Kehancuran di Akhir Zaman
Ayat pembuka bagian ini memberikan gambaran horor mengenai penghakiman terakhir:
Ayat ini menegaskan bahwa hari perhitungan akan tiba, dan bagi mereka yang menolak kebenaran, neraka Jahannam akan diperlihatkan secara gamblang tanpa ada keraguan sedikit pun mengenai wujudnya. Ini adalah peringatan keras agar manusia tidak berbuat aniaya dalam hidupnya karena konsekuensinya sangat nyata.
Ayat 100-101: Kontras Kehidupan Dunia dan Akhirat
Setelah menggambarkan kengerian neraka, Allah SWT menyoroti kontras antara orang yang memilih dunia dan orang yang berpaling dari ayat-Nya. Ayat 100 dan 101 menjelaskan tentang nasib orang-orang kafir:
Mata yang tertutup di sini bukan hanya buta secara fisik, melainkan buta hati; hati yang enggan menerima petunjuk dan telinga yang menolak mendengar kebenaran. Mereka hanya terbuai oleh kesenangan dunia yang fana, mengabaikan bekal akhirat.
Ayat 102-104: Kesombongan dan Kekekalan
Puncak dari penolakan mereka adalah kesombongan yang mengira bahwa harta dan kekuatan dunia adalah segalanya. Allah menutup bagian kisah tentang orang kafir dengan pernyataan yang sangat tegas mengenai kekekalan:
Ini adalah pelajaran penting bagi umat Islam: kualitas amal diukur bukan dari pandangan manusia atau dari seberapa besar usahanya di dunia, tetapi dari seberapa sesuai amal tersebut dengan tuntunan wahyu. Banyak orang yang bekerja keras membangun kerajaan dunia, namun jika tanpa landasan iman yang benar, semua itu akan sirna.
Ayat 105-107: Balasan Bagi Orang Beriman
Setelah menjelaskan nasib buruk orang yang menyimpang, Allah SWT kemudian memberikan janji mulia bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, sebagai penyeimbang:
Di sisi lain, mereka yang beriman akan mendapatkan tempat mulia di surga 'Adn. Tempat kembali yang kekal ini adalah balasan atas keteguhan mereka mempertahankan tauhid meskipun dicoba oleh godaan dunia.
Ayat 108-110: Penutup Agung Tentang Tauhid
Bagian penutup surat Al-Kahfi ini berfungsi sebagai penegasan akhir mengenai pokok ajaran Islam: tauhid. Allah menegaskan bahwa Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan:
Ayat 109 menjelaskan bahwa meskipun lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi pena, penjelasan tentang kebesaran Allah dan keniscayaan hari kiamat tidak akan pernah cukup terlukiskan. Ini menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah dan betapa terbatasnya pemahaman manusia.
Puncaknya adalah Surat Al-Kahfi Ayat 110, yang merupakan inti dari seluruh ajaran Nabi Muhammad SAW:
Ayat 110 ini adalah kompas. Ia memerintahkan Nabi (dan kita semua) untuk menegaskan kembali tauhid (keesaan Allah) dan menyertakan syarat diterimanya amal, yaitu amal saleh tanpa sedikit pun unsur kesyirikan. Memahami surat al kahfi ayat 99 110 berarti memahami garis pemisah antara kesuksesan sejati dan kerugian abadi.