Surat Al-Kahfi (Gua) adalah salah satu surat terpanjang dalam Al-Qur'an, terdiri dari 110 ayat. Membaca sepuluh ayat pertama surat ini sangat dianjurkan, terutama pada hari Jumat, karena memiliki keutamaan besar dalam melindungi pembacanya dari fitnah Dajjal di akhir zaman. Berikut adalah teks Arab, transliterasi, dan terjemahan dari ayat 1 hingga 10.
Sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi mengandung inti ajaran Islam yang fundamental. Ayat 1-4 menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna, lurus, tanpa cacat, dan berfungsi sebagai peringatan keras bagi pendurhaka serta kabar gembira bagi orang-orang beriman yang konsisten dalam amal saleh. Mereka yang beramal saleh dijanjikan surga yang kekal.
Ayat 5 dan 6 secara tegas menolak keyakinan sesat bahwa Allah memiliki anak. Kalimat semacam ini dianggap sebagai ucapan yang sangat berat dan dusta yang keluar dari mulut mereka tanpa dasar ilmu. Hal ini menunjukkan pentingnya tauhid (mengesakan Allah) dan bahaya dari syirik.
Ayat 7 mengungkapkan kedalaman kasih sayang Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya. Beliau sangat sedih melihat penolakan kaumnya terhadap kebenaran Al-Qur'an hingga hampir mencelakakan diri sendiri karena kesedihan tersebut. Ayat ini mengingatkan kita bahwa tugas menyampaikan kebenaran harus disertai dengan keteguhan hati dan tidak mudah putus asa.
Pelajaran penting lainnya datang dari ayat 8 dan 9. Allah menegaskan bahwa segala kemewahan duniawi (perhiasan bumi) hanyalah ujian sementara. Tujuan diciptakannya segala kenikmatan duniawi adalah untuk menguji kualitas amal perbuatan manusia. Pada akhirnya, semua akan kembali menjadi tanah yang tandus. Hal ini mengajarkan perspektif akhirat dan pentingnya meninggalkan ambisi duniawi yang berlebihan.
Ayat 10 menjadi pembuka kisah Ashabul Kahfi (Pemilik Gua). Ayat ini menanyakan kepada pembaca, apakah kisah para pemuda yang bersembunyi di gua itu adalah hal yang paling ajaib di antara kebesaran Allah? Pertanyaan retoris ini mengarahkan fokus kita pada keajaiban yang lebih besar, yaitu kebenaran Al-Qur'an itu sendiri, sebelum kemudian memperkenalkan kisah yang luar biasa sebagai penegasan atas kekuasaan-Nya.
Membaca ayat-ayat ini secara rutin, terutama di hari mulia Jumat, dipercaya memberikan perlindungan spiritual yang kuat terhadap berbagai bentuk fitnah, termasuk fitnah Dajjal yang akan muncul di akhir zaman. Perlindungan ini didapat karena pembaca telah memegang teguh prinsip keesaan Allah, kebenaran Al-Qur'an, dan konsistensi dalam beramal saleh yang menjadi kunci keselamatan.