Salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul ketika mempelajari Al-Qur'an adalah mengenai penempatan dan urutan surat di dalamnya. Bagi umat Islam, mushaf Al-Qur'an disusun berdasarkan urutan pewahyuan dan ketetapan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Dalam konteks ini, pertanyaan spesifik mengenai surat al fil urutan surat ke menjadi penting untuk dipahami konteksnya dalam struktur kitab suci tersebut.
Al-Qur'an terdiri dari 114 surat. Surat-surat ini dikelompokkan menjadi Makkiyah (diturunkan sebelum Hijrah) dan Madaniyah (diturunkan setelah Hijrah), namun susunan final dalam mushaf tidak selalu mengikuti kronologi turunnya wahyu tersebut. Susunan yang kita kenal saat ini adalah berdasarkan tartib (susunan) yang diajarkan dan ditetapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, di bawah bimbingan langsung Jibril AS.
Ketika kita mencari tahu surat al fil urutan surat ke, kita akan menemukan bahwa ia terletak jauh di bagian akhir kitab suci. Al Fil adalah surat ke-105. Surat-surat pendek yang berada di bagian akhir ini seringkali dikelompokkan dalam juz 30, yang juga dikenal sebagai Juz 'Amma, meskipun Al Fil berada di juz sebelumnya (Juz 29).
Al Fil (Gajah) adalah surat Makkiyah. Surat-surat Makkiyah cenderung membahas dasar-dasar akidah, tauhid, dan kisah-kisah peringatan keras. Kisah dalam Surat Al Fil ini sangat dramatis dan merupakan mukjizat nyata yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagai persiapan Allah SWT untuk melindungi kaum Quraisy (yang kelak akan melahirkan Nabi) dari kehancuran total.
Meskipun Al Fil adalah surat Makkiyah, urutannya di nomor 105 menunjukkan bahwa para Sahabat dan ulama yang membukukan Al-Qur'an mengikuti suatu tatanan yang ditetapkan oleh Nabi. Tatanan ini umumnya menempatkan surat-surat yang lebih panjang di awal dan surat-surat yang lebih pendek di bagian akhir, meskipun ada pengecualian berdasarkan petunjuk khusus. Surat Al Fil, yang hanya terdiri dari lima ayat pendek, secara umum ditempatkan bersama surat-surat pendek lainnya di bagian akhir.
Memahami kisah di balik surat ini memperkuat pentingnya posisi geografisnya. Surat Al Fil menceritakan tentang upaya Raja Abrahah dari Yaman untuk menghancurkan Ka'bah di Makkah menggunakan pasukan besar yang dipimpin oleh seekor gajah. Tujuan Abrahah adalah mengalihkan ibadah orang Arab dari Ka'bah ke gereja megah yang baru dibangunnya di Yaman.
Allah SWT melindungi rumah-Nya dengan mengirimkan kawanan burung yang membawa batu-batu panas (disebut sijjil) dari tanah yang dibakar. Batu-batu tersebut menghancurkan pasukan Abrahah hingga luluh lantak. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan sering digunakan sebagai patokan waktu dalam sejarah Islam awal. Kejadian ini menjadi tanda keagungan Allah dan perlindungan-Nya terhadap tempat suci sebelum risalah Islam disebarkan secara luas.
Untuk lebih jelas memahami posisi surat al fil urutan surat ke 105, mari kita lihat surat-surat yang mengapitnya:
Perhatikan bahwa Al Fil dan Quraisy seringkali berdekatan karena keduanya berkaitan dengan sejarah Makkah dan perlindungan Ka'bah. Meskipun Al Quraisy (106) adalah surat Madaniyah sementara Al Fil (105) Makkiyah, penempatan ini didasarkan pada tradisi pembukuan mushaf.
Meskipun surat ini sangat singkat, setiap ayatnya mengandung pelajaran tauhid yang mendalam. Membaca surat-surat pendek seperti Al Fil dalam shalat sunnah atau sebagai wirid harian sangat dianjurkan. Kemudahan menghafalnya membuat surat-surat seperti Al Fil, Al Ashr, Al Kafirun, dan An-Nasr sering dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia, menegaskan bahwa panjang surat tidak menentukan bobot dan manfaatnya di sisi Allah SWT.
Kesimpulannya, bagi mereka yang mencari tahu surat al fil urutan surat ke dalam Al-Qur'an, jawabannya adalah urutan ke-105. Penempatan ini adalah bagian dari tatanan ilahiyah yang terjaga sepanjang sejarah Islam, memastikan setiap surat berada di posisi yang semestinya dalam mushaf yang mulia ini.