Mengungkap Posisi Surat Al Fil dalam Al-Qur'an

Pertanyaan mengenai posisi spesifik suatu surat dalam mushaf Al-Qur'an seringkali muncul di benak para pembaca dan pelajar agama. Salah satu surat yang menarik perhatian adalah Surat Al Fil. Surat ini memiliki kisah yang sangat terkenal dan menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dalam melindungi rumah-Nya, Ka'bah, dari kehancuran. Namun, pertanyaan kuncinya adalah: surat al fil terdapat pada urutan ke berapa di antara 114 surat lainnya?

Untuk menjawab hal ini, kita perlu merujuk pada susunan standar Al-Qur'an yang telah disepakati oleh umat Islam berdasarkan riwayat shahih. Al-Qur'an terdiri dari 114 surat yang disusun berdasarkan urutan tertentu, meskipun urutan pewahyuan surat tersebut berbeda dengan urutan mushaf. Surat Al Fil termasuk dalam kelompok surat-surat pendek yang terletak di juz terakhir Al-Qur'an.

Representasi Simbolis Gajah dan Ka'bah Gambar SVG sederhana menampilkan siluet gajah (Al Fil) yang berhenti di hadapan bentuk kubus (melambangkan Ka'bah) dengan latar belakang bintang-bintang.

Penempatan Surat Al Fil dalam Susunan Al-Qur'an

Berdasarkan Mushaf Utsmani yang menjadi standar baku penulisan Al-Qur'an saat ini, Surat Al Fil terdapat pada urutan ke-105. Surat ini berada tepat setelah Surat Al Quraisy (yang memiliki hubungan erat dengannya) dan sebelum Surat Al Humazah. Surat Al Fil memiliki jumlah ayat sebanyak lima ayat pendek yang menceritakan tentang upaya Raja Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah dengan pasukan bergajahnya.

Posisi ini, yaitu ke-105, menegaskan bahwa Al Fil adalah salah satu surat penutup dalam rangkaian surat-surat Makkiyah dan Madaniyah. Meskipun urutan pewahyuan berbeda—Surat Al Fil diyakini sebagai surat yang diwahyukan pada periode awal kenabian di Mekkah—susunan dalam mushaf bertujuan untuk memudahkan pembacaan, penghafalan, dan menjaga keteraturan dalam penyampaian ajaran secara keseluruhan.

Konteks Kisah dan Keistimewaan Surat Al Fil

Kisah dalam Surat Al Fil (Gajah) sangat penting karena menjadi mukjizat nyata yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW sebelum beliau diutus. Kisah ini menjadi bukti pemeliharaan Allah terhadap Ka'bah, bahkan sebelum era kenabian beliau secara formal dimulai. Ketika Abrahah, seorang raja Yaman, bermaksud menghancurkan Ka'bah karena iri dengan perkembangan pemujaan kepada Allah di Mekkah, Allah mengirimkan pasukan burung Ababil yang membawa batu-batu panas dari neraka (Sijjil). Batu-batu tersebut menghancurkan pasukan gajah Abrahah, menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran.

Hubungan antara Surat Al Fil dengan surat setelahnya, yaitu Surat Al Quraisy (yang urutannya ke-106), sangat erat. Sebagian ulama berpendapat bahwa kedua surat ini seharusnya dibaca sebagai satu kesatuan, karena Surat Al Fil menceritakan azab terhadap mereka yang ingin merusak rumah Allah, sementara Surat Al Quraisy adalah rahmat dan jaminan keamanan bagi kaum Quraisy (pemimpin Mekkah saat itu) karena mereka adalah penjaga Ka'bah.

Memahami surat al fil terdapat pada urutan 105 dalam Al-Qur'an memudahkan pembaca untuk menempatkannya dalam konteks mushaf. Ini membantu dalam proses tilawah bertahap dan juga dalam mengaitkan makna surat dengan surat-surat di sekitarnya. Meskipun urutan 105 adalah urutan standar penulisan, penting untuk selalu merenungkan makna di balik setiap ayat, terlepas dari posisi numeriknya. Surat ini adalah pengingat abadi bahwa tidak ada kekuatan di bumi yang dapat menandingi kehendak dan pertolongan ilahi, terutama dalam menjaga kesucian tempat ibadah.

Kesimpulan Singkat Mengenai Urutan

Jadi, bagi siapapun yang mencari informasi mengenai surat al fil terdapat pada urutan ke berapa, jawabannya adalah urutan ke-105 dari total 114 surat di dalam Al-Qur'an. Surat yang sangat singkat namun sarat makna ini membuka babak penting dalam sejarah pra-Islam dan menjadi pendahuluan spiritual bagi misi kenabian yang agung. Mempelajari posisinya dalam mushaf adalah langkah awal, namun memahami hikmah di dalamnya adalah tujuan utama membaca kitab suci ini.

🏠 Homepage