Ilustrasi Gajah dan Burung Ababil Gambar sederhana yang menunjukkan sekelompok burung kecil membawa batu-batu kecil yang diarahkan ke arah seekor gajah besar.

Kisah Surat Al-Fil dan Artinya

Surat Al-Fil (الفيل), yang berarti "Gajah", adalah surat ke-105 dalam susunan mushaf Al-Qur'an. Surat ini tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Mekkah, dan merupakan salah satu surat pendek yang menceritakan sebuah peristiwa ajaib yang sangat penting dalam sejarah kenabian, yaitu upaya penghancuran Ka'bah oleh pasukan besar yang dipimpin oleh seorang Raja Yaman yang bertindak atas dasar kesombongan dan kebencian terhadap Islam.

Peristiwa ini menjadi mukjizat pemeliharaan Allah terhadap rumah-Nya (Ka'bah) dan menjadi pertanda besar menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Teks Lengkap Surat Al-Fil Beserta Arti

Surat Al-Fil terdiri dari 5 ayat pendek yang padat makna. Berikut adalah teks Arab, transliterasi, dan terjemahan bahasa Indonesianya:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
Alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi ashabil fiil? Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
Alam yaj'al kaidahum fii tadliil? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Wa arsala 'alaihim thairan abaabiil, Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
Tarmiihim bi hijaaratim min sijjiil, Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang keras.
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ
Faja'alahum ka'asfin ma'kuul. Maka Dia menjadikan mereka (hancur) seperti daun-daun yang dimakan (oleh ulat).

Penjelasan Konteks Sejarah Surat Al-Fil

Latar belakang turunnya surat ini berpusat pada peristiwa yang terjadi sekitar tahun 570 Masehi, yaitu tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Yaman dipimpin oleh seorang raja Nasrani bernama Abrahah bin Ash-Shabah. Abrahah merasa iri melihat kemakmuran dan kemuliaan Baitullah (Ka'bah) di Mekkah, yang menjadi pusat ibadah orang Arab, terutama setelah bangsa Arab menolak mengunjungi gereja megah yang ia bangun di Shan'a.

Didorong oleh rasa cemburu dan keinginan untuk mengalihkan pusat peribadatan ke gerejanya, Abrahah mengerahkan pasukan besar yang dilengkapi dengan gajah sebagai alat perang modern pada masa itu. Tujuan mereka jelas: menghancurkan Ka'bah.

Kisah Pasukan Gajah

Ketika pasukan Abrahah mendekati lembah Mekkah, mereka merasa sangat yakin akan kemenangan mereka. Namun, Allah SWT tidak membiarkan rumah-Nya dinodai oleh kesombongan manusia. Allah menurunkan pertolongan-Nya dengan cara yang tak terduga.

Allah mengirimkan burung-burung dari arah laut yang dikenal sebagai "Thairan Ababiil" (burung-burung yang datang bergelombang atau berkelompok). Burung-burung ini membawa batu-batu kecil yang terbuat dari tanah liat yang telah dibakar di neraka (sijjiil).

Batu-batu tersebut dilemparkan secara terus-menerus ke arah pasukan Abrahah. Setiap batu yang jatuh mengenai seorang prajurit atau gajah, seketika tubuh mereka hancur lebur seperti jerami atau daun kering yang sudah dimakan ulat. Pasukan besar itu akhirnya musnah sebelum sempat mencapai Ka'bah. Abrahah sendiri dilaporkan kembali dalam keadaan tubuhnya hancur dan mati dalam keadaan yang sangat menyedihkan.

Pelajaran Utama dari Surat Al-Fil

Surat Al-Fil mengandung beberapa pelajaran tauhid dan iman yang sangat mendalam:

  1. Kekuasaan Allah Mahatinggi: Ayat pertama langsung mengingatkan (Alam tara?) tentang betapa dahsyatnya kekuatan Allah yang dapat menghancurkan tentara paling kuat sekalipun hanya dengan makhluk yang paling kecil (burung dan batu).
  2. Kesombongan Menuju Kehancuran: Tipu daya (kaidah) orang-orang yang menentang kebenaran dan berlaku sombong (seperti Abrahah) pasti akan gagal dan menjadi sia-sia.
  3. Pemeliharaan Ilahi: Surat ini adalah janji bahwa Allah akan selalu melindungi tempat-tempat suci-Nya dan agama-Nya dari segala bentuk upaya penghancuran oleh musuh. Ini menjadi pertanda kemuliaan bagi kaum Quraisy dan akan datangnya Nabi terakhir.
  4. Perbedaan Kekuatan: Surat ini mencontohkan bahwa ukuran kekuatan bukan terletak pada jumlah pasukan atau persenjataan (gajah), tetapi pada siapa yang didukung oleh Yang Maha Kuasa.

Kisah ini diceritakan secara detail oleh para sejarawan Arab karena terjadi tepat pada tahun kelahiran Rasulullah SAW, sehingga peristiwa ini sering disebut sebagai 'Amul Fiil' (Tahun Gajah), yang menegaskan keagungan dan pemeliharaan Allah menjelang diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.

🏠 Homepage