Urutan dan Makna Surah Setelah Al-Insyirah

Al-Insyirah (94) Ad-Duha (93) Lanjut

Al-Qur'an tersusun secara sistematik, dan setiap surah memiliki posisinya yang telah ditetapkan oleh Allah SWT melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Pertanyaan mengenai **surah setelah Al-Insyirah** adalah pertanyaan yang sering muncul saat mempelajari urutan mushaf. Surah Al-Insyirah, yang juga dikenal dengan nama Surah Asy-Syarh, adalah surah ke-94 dalam urutan mushaf.

Secara kronologis urutan penulisan (nuzul), Surah Al-Insyirah turun sebelum Surah Ad-Duha. Namun, dalam susunan mushaf yang kita kenal saat ini (yang berdasarkan penetapan Rasulullah SAW), Al-Insyirah (94) berada tepat sebelum Surah At-Tin (95) jika kita melihat secara berurutan ke bawah, atau kita harus meninjau kembali secara teliti urutan 93 hingga 114.

Mengoreksi Urutan Standar Mushaf

Penting untuk dicatat bahwa urutan surah dalam mushaf yang kita baca sehari-hari tidak selalu sama dengan urutan turunnya wahyu. Urutan standar mushaf adalah berdasarkan ketetapan Rasulullah SAW. Dalam urutan ini, Surah Al-Insyirah (Asy-Syarh) adalah surah ke-94.

Surah yang secara resmi berada **setelah Surah Al-Insyirah (94)** dalam susunan mushaf adalah **Surah At-Tin (95)**.

Penempatan ini sangatlah strategis. Setelah Al-Insyirah yang memberikan penegasan ilahi tentang kemudahan yang menyertai kesulitan ("Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan"), Surah berikutnya membawa kita pada sumpah Allah yang menggunakan ciptaan-Nya yang paling sempurna.

Surah At-Tin: Kelanjutan Tema Kesempurnaan Penciptaan

Surah At-Tin adalah surah ke-95 yang dimulai dengan sumpah Allah SWT menggunakan empat objek alam yang memiliki nilai spiritual dan historis tinggi:

  1. Demi buah Tin (At-Tin): Buah yang sangat bermanfaat dan terkenal di wilayah Syam.
  2. Demi buah Zaitun (Az-Zaitun): Buah yang sangat berarti di banyak peradaban, terutama di Baitul Maqdis.
  3. Demi bukit Sinai (Wath-Thur): Tempat Nabi Musa a.s menerima wahyu.
  4. Demi kota yang aman (Al-Baladul Amin): Merujuk kepada kota Mekkah Al-Mukarramah.

Sumpah-sumpah ini menegaskan kebenaran yang dibawa oleh Islam. Kemudian, At-Tin melanjutkan dengan penetapan bahwa Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik (Ahsani Taqwim). Ini adalah inti dari tujuan hidup manusia: menjadi makhluk yang sempurna secara fisik dan spiritual.

Konteks Antara Al-Insyirah dan At-Tin

Jika dilihat dari konteks, kedua surah ini saling melengkapi dalam memberikan pesan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya:

Penempatan At-Tin setelah Al-Insyirah memberikan perspektif bahwa setelah Allah memberikan janji kemudahan, Dia mengingatkan tentang kehormatan penciptaan kita. Ini memotivasi umat Muslim untuk memanfaatkan bentuk terbaik yang diberikan Allah SWT.

Surah Setelah At-Tin

Setelah Surah At-Tin (95) selesai, surah berikutnya dalam urutan mushaf adalah Surah Al-Alaq (96). Surah Al-Alaq ini memiliki keistimewaan yang sangat fundamental, karena ia adalah surah yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Urutan 94, 95, 96 menunjukkan perpindahan fokus dari penghiburan pribadi (Al-Insyirah), penguatan konsep penciptaan manusia yang mulia (At-Tin), menuju fondasi awal risalah Islam, yaitu perintah untuk membaca dan belajar (Al-Alaq).

Daftar Singkat Urutan Akhir Juz Amma (Bagian Akhir Mushaf)

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah urutan surah pendek di penghujung mushaf, setelah surah Adh-Dhuha dan Al-Inshirah:

No. Urut Nama Surah
93 Ad-Duha
94 Al-Insyirah (Asy-Syarh)
95 At-Tin
96 Al-'Alaq (Surah pertama yang diwahyukan)

Kesimpulannya, surah setelah Al-Insyirah dalam susunan baku mushaf adalah Surah At-Tin (95). Memahami urutan ini membantu kita menghargai bagaimana setiap ayat dan surah disusun untuk memberikan narasi spiritual yang lengkap bagi umat Islam.

🏠 Homepage