Menguak Surah Al-Lahab: Urutan dan Kisahnya

Dalam susunan mushaf Al-Qur'an yang kita kenal saat ini, setiap surah memiliki penempatan yang spesifik, membawa hikmah dan urutan pewahyuan yang kaya makna. Salah satu surah yang sering kali menarik perhatian karena konteks historisnya yang jelas adalah Surah Al-Lahab. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: Surah Al-Lahab adalah surah yang ke- berapa dalam Al-Qur'an?

Urutan Surah Al-Lahab dalam Al-Qur'an

Secara resmi, berdasarkan susunan yang disepakati oleh seluruh umat Islam (Mushaf Utsmani), Surah Al-Lahab adalah surah yang ke-111. Surah ini terletak setelah Surah An-Nasr (surah ke-110) dan sebelum Surah Al-Ikhlas (surah ke-112). Meskipun urutan ini adalah urutan mushaf, penting untuk dicatat bahwa Surah Al-Lahab tergolong dalam golongan surah Makkiyah, yang berarti ia diwahyukan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah.

Konteks Pewahyuan (Asbabun Nuzul)

Surah Al-Lahab, yang juga dikenal dengan nama Surah Masad, memiliki kisah di balik penurunannya yang sangat spesifik. Surah ini diturunkan sebagai respons langsung terhadap penghinaan dan penolakan keras dari salah satu paman Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Lahab bin Abdul Muthalib, beserta istrinya, Ummu Jamil.

Tolak Surah Al-Lahab (111)

Ilustrasi: Api sebagai representasi "Lahab" dan penolakan.

Ketika Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah secara terang-terangan setelah diperintahkan Allah SWT, Abu Lahab adalah salah satu yang paling vokal menentang dan mencaci maki beliau. Ia menggunakan segala cara untuk menyebarkan kebencian terhadap Islam dan menghalangi dakwah keponakannya sendiri. Menghadapi permusuhan inilah, Allah SWT menurunkan surah ini sebagai azab ilahi yang spesifik bagi Abu Lahab dan istrinya.

Membaca Surah Al-Lahab

Surah Al-Lahab terdiri dari lima ayat pendek, namun padat makna. Kata "Lahab" sendiri berarti nyala api atau pijar. Berikut adalah teks singkatnya dalam bahasa Arab (Ayat 1):

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Ayat ini secara harfiah berarti "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia pun binasa." Kalimat ini merupakan doa azab langsung dari Allah SWT kepada Abu Lahab, yang menegaskan konsekuensi dari kebencian yang ia tebarkan.

Dampak dan Pesan Universal Surah Al-Lahab

Meskipun Surah Al-Lahab ditujukan kepada individu tertentu (Abu Lahab dan Ummu Jamil), pesan yang terkandung di dalamnya bersifat universal dan abadi. Pesan utamanya adalah bahwa permusuhan terhadap kebenaran Ilahi, yang didasari oleh kesombongan, kebencian, dan kerakusan duniawi, pasti akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT.

Surah ini menunjukkan bahwa status kekerabatan dengan Nabi—Abu Lahab adalah paman Nabi—tidak memberikan kekebalan dari siksa Allah jika seseorang memilih jalan kemaksiatan dan kekufuran. Ini menjadi pelajaran penting bagi umat Muslim sepanjang masa bahwa keteguhan iman dan tindakan nyata (amal saleh) lebih berharga daripada ikatan darah semata jika ikatan tersebut digunakan untuk menghalang-halangi syiar agama.

Selain itu, Surah Al-Lahab menegaskan kekuatan Al-Qur'an sebagai kitab yang mampu memberikan ancaman dan janji spesifik yang benar-benar terwujud. Kisah Abu Lahab berakhir sesuai dengan yang difirmankan Allah, memperkuat kebenaran wahyu yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Kesimpulan Singkat

Jadi, sebagai penutup dan penegasan kembali, Surah Al-Lahab adalah surah yang ke-111 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Meskipun pendek, surah ini menyimpan kisah dramatis tentang permusuhan terhadap Islam dan janji azab yang ditujukan kepada mereka yang menolak petunjuk Allah SWT dengan permusuhan yang terang-terangan. Mempelajari surah ini memberikan kita wawasan tentang keteguhan dakwah di masa awal Islam dan kepastian pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

🏠 Homepage