Menguak Klasifikasi Surah Al Fil

Klasifikasi Surah Al Fil: Makkiyah atau Madaniyah?

Pertanyaan mengenai surah al fil tergolong surah apa, yakni apakah termasuk golongan Makkiyah (diturunkan sebelum Hijrah ke Madinah) atau Madaniyah (diturunkan setelah Hijrah), adalah hal yang sering dibahas dalam studi tafsir dan ilmu Al-Qur'an. Untuk menjawabnya secara akurat, kita perlu merujuk pada kaidah-kaidah penentuan periode turunnya wahyu.

Mayoritas ulama tafsir sepakat bahwa Surah Al-Fil, yang merupakan surah ke-105 dalam susunan Mushaf Utsmani, tergolong sebagai Surah Makkiyah. Dasar utama dari klasifikasi ini didasarkan pada konteks historis dan karakteristik ayat-ayatnya.

Simbol Gajah Sebagai Representasi Surah Al Fil Kisah Tentara Gajah

Surah Al Fil (Gajah) secara spesifik menceritakan peristiwa heroik di mana Allah SWT melindungi Ka’bah dari kehancuran oleh pasukan Abrahah, pemimpin Yaman yang berniat menghancurkan Ka’bah untuk mengalihkan perhatian orang Arab dari ibadah haji ke gereja besar miliknya di Yaman.

Karakteristik Surah Makkiyah

Penentuan bahwa surah al fil tergolong surah Makkiyah didukung oleh beberapa ciri khas yang melekat pada surah-surah yang turun di Mekkah:

  1. Fokus pada Akidah Tauhid: Surah Makkiyah umumnya berfokus pada penetapan keesaan Allah (tauhid), peringatan tentang hari kiamat, dan bantahan terhadap kesyirikan. Surah Al Fil, meskipun naratif, memiliki pesan inti tentang kekuasaan mutlak Allah yang mampu menghancurkan kekuatan besar yang sombong.
  2. Penekanan pada Hukum-Hukum Dasar: Ayat-ayatnya cenderung singkat, padat, dan bernada peringatan atau janji pahala/siksa. Surah Al Fil sangat ringkas dan langsung pada inti cerita pembalasan ilahi.
  3. Konteks Penerimaan Dakwah: Periode Mekkah adalah masa di mana umat Islam masih minoritas dan menghadapi penindasan berat. Surah-surah Makkiyah sering berfungsi sebagai penguat spiritual bagi kaum mukminin yang tertindas.

Kisah dalam Surah Al Fil terjadi sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah. Peristiwa ini, yang menimpa musuh Islam yang terang-terangan menentang pemurnian ibadah, menjadi salah satu mukjizat yang memperkuat keyakinan orang Quraisy bahwa Ka’bah berada di bawah perlindungan Ilahi, meskipun mayoritas penduduk Mekkah saat itu masih musyrik.

Perbedaan Pendapat Minoritas

Meskipun konsensus ulama kuat mengarah pada status Makkiyah, dalam literatur tafsir kadang muncul pendapat minoritas yang menyebutkan bahwa beberapa ayatnya turun di Madinah, atau ada perbedaan pendapat mengenai ayat tertentu. Namun, untuk Surah Al Fil secara keseluruhan, klasifikasi Makkiyah jauh lebih dominan dan diterima secara luas.

Klasifikasi Makkiyah sangat penting karena ia memengaruhi cara kita menafsirkan semangat ayat tersebut. Surah yang turun di Mekkah umumnya memiliki energi dakwah yang lebih mendasar, membangun fondasi iman sebelum masuk pada detail hukum syariat yang banyak ditemukan pada surah-surah Madaniyah.

Kesimpulannya, ketika kita membahas surah al fil tergolong surah apa, jawabannya adalah Makkiyah. Surah ini menjadi penanda awal kekuasaan Allah yang mulai tampak jelas dalam melindungi rumah-Nya, beberapa waktu sebelum era kenabian mencapai puncaknya di Madinah.

Keindahan narasi Surah Al Fil terletak pada bagaimana Allah menggunakan pasukan burung kecil (Ababil) untuk menghancurkan pasukan gajah yang sangat besar. Hal ini menegaskan bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada jumlah atau persenjataan, melainkan pada pertolongan dari Dzat Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, Surah Al Fil menjadi pengingat abadi bagi umat Islam tentang kelemahan makhluk di hadapan kebesaran Sang Pencipta.

Struktur surah yang pendek dan dramatis ini sangat khas dari wahyu-wahyu awal yang diturunkan untuk menanamkan rasa takut kepada Allah dan membangun keyakinan dasar pada diri para pengikut risalah Islam di tengah tantangan dakwah awal.

🏠 Homepage