Surah Al-Kahfi, yang berarti "Penghuni Gua," adalah salah satu surah penting dalam Al-Qur'an yang penuh dengan pelajaran hidup, terutama tentang ujian (fitnah) duniawi. Di antara seluruh ayatnya, sepuluh ayat terakhir memiliki keutamaan yang sangat besar, khususnya dalam melindungi pembacanya dari fitnah terbesar sepanjang masa, yaitu Dajjal.
Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya untuk menghafal atau membaca sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari Surah Al-Kahfi. Keutamaan ini bukan sekadar amalan biasa, melainkan benteng spiritual yang kokoh dalam menghadapi godaan materi, kekuasaan, dan kesesatan pemikiran.
Konteks Keutamaan 10 Ayat Terakhir
Sepuluh ayat terakhir Surah Al-Kahfi (mulai dari ayat 90 hingga ayat 110) secara spesifik membicarakan tentang perbandingan antara mereka yang beriman dan beramal saleh dengan mereka yang kufur dan menyekutukan Allah. Ayat-ayat ini menekankan bahwa amal perbuatan terbaik adalah yang dilakukan murni karena Allah, dan bahwa kesenangan duniawi hanyalah sementara.
Fokus utama dari bagian akhir surah ini adalah penetapan kebenaran bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang nyata, dan siapa pun yang meragukannya harus kembali kepada prinsip tauhid yang murni. Janji Allah bagi orang yang beramal saleh adalah surga yang kekal, sebuah balasan yang jauh melampaui segala kenikmatan dunia yang fana.
Teks dan Bacaan Ayat
Berikut adalah sepuluh ayat terakhir dari Surah Al-Kahfi yang dianjurkan untuk dibaca:
101
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
"(101) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, mereka akan mendapat surga Firdaus sebagai tempat tinggal,"
102
خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا
"(102) kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari tempat itu."
103
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا
"(103) Katakanlah (Muhammad): 'Maukah Kami beritakan kepadamu tentang orang-orang yang paling rugi amalnya?'"
104
الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
"(104) (Yaitu) orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya."
105
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
"(105) Mereka itulah orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (mengingkari) pertemuan dengan-Nya, maka terhapuslah segala amal mereka; Kami tidak akan mengadakan penimbangan amal bagi mereka pada hari Kiamat."
106
ذَٰلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا
"(106) Itulah balasan mereka, yaitu Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan karena mereka telah menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olokan."
107
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
"(107) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus sebagai tempat tinggal,"
108
خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا
"(108) kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari tempat itu."
109
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
"(109) Katakanlah: 'Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya akan habis lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan (bantuan) sebanyak itu pula.'"
110
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
"(110) Katakanlah: 'Sesungguhnya Aku ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.' Maka barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
Pelajaran Penting dari Ayat Penutup
Ayat penutup (Ayat 110) merangkum inti ajaran Islam. Setelah menjelaskan kontras antara kaum yang beriman dan yang ingkar, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menegaskan identitasnya sebagai manusia biasa yang menerima wahyu. Pesan utamanya sangat lugas:
- Tauhid Murni: Penetapan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa (Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah).
- Harapan Pertemuan: Bagi mereka yang merindukan perjumpaan dengan Allah (mencari keridhaan-Nya), kuncinya adalah amal saleh.
- Ikhlas Total: Amal saleh harus dilakukan tanpa sedikit pun unsur kesyirikan (syirik), baik syirik dalam niat maupun perbuatan.
Membaca sepuluh ayat terakhir ini secara rutin adalah bentuk upaya proaktif umat Muslim untuk menambatkan hati pada kebenaran hakiki, menjadikannya bekal spiritual yang tak ternilai harganya dalam perjalanan hidup menghadapi berbagai ujian zaman.