Memahami Sholat Sunnah Jumat Setelah Adzan

Hari Jumat merupakan hari yang agung dalam kalender Islam. Selain kewajiban melaksanakan sholat Jumat berjamaah di masjid, terdapat amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, salah satunya adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah adzan kedua (adzan sholat Jumat) namun sebelum khutbah dimulai. Praktik ini sering kali menimbulkan pertanyaan di kalangan umat, mengenai status dan tata cara pelaksanaannya.

Memahami konteks sholat sunnah ini penting agar ibadah kita sesuai dengan tuntunan syariat. Waktu pelaksanaan sholat sunnah Jumat ini berada di antara rentang waktu yang mulia, yaitu ketika masjid sudah ramai didatangi oleh para jamaah yang hendak menunaikan kewajiban Zuhur mereka dalam bentuk sholat Jumat.

Status Hukum Sholat Sunnah Setelah Adzan Jumat

Secara umum, sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat Jumat memiliki beberapa nama dan status. Para ulama berbeda pendapat mengenai sholat sunnah qabliyah Jumat, yaitu sholat sunnah yang dikhususkan untuk menyambut sholat Jumat. Mayoritas ulama mazhab Syafi'i dan Hanbali berpendapat bahwa tidak ada sholat sunnah rawatib (yang memiliki waktu spesifik sebelum sholat fardhu seperti Dzuhur atau Ashar) yang dikhususkan sebelum sholat Jumat.

Intinya, sholat sunnah yang dikerjakan setelah adzan Jumat dan sebelum imam naik mimbar adalah sholat sunnah yang bersifat umum, bukan sholat sunnah 'Qabliyah Jumat' yang memiliki penetapan khusus seperti sholat sunnah sebelum Dzuhur biasa. Dalil yang sering dijadikan sandaran adalah sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk memperbanyak sholat sunnah di hari Jumat, meskipun tidak terikat waktu spesifik sebelum sholat Jumat itu sendiri.

Tata Cara Pelaksanaan

Karena sifatnya yang lebih kepada sholat sunnah mutlak atau sholat tahiyatul masjid, tata cara pelaksanaannya relatif fleksibel, namun tetap mengikuti kaidah sholat sunnah pada umumnya. Jika Anda datang ke masjid setelah adzan kedua, berikut adalah langkah yang bisa diikuti:

1. Niatkan dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah karena Allah SWT. Jika Anda belum pernah duduk, niatkan sebagai Tahiyatul Masjid.
2. Melakukan takbiratul ihram (mengucapkan "Allahu Akbar").
3. Membaca Al-Fatihah dan surat pendek.
4. Mengerjakan sholat dalam jumlah rakaat yang diinginkan, idealnya dua rakaat (salam), kemudian jika ingin dilanjutkan, dua rakaat lagi, dan seterusnya. Tidak ada batasan maksimal rakaat yang pasti, namun dua rakaat atau empat rakaat adalah yang paling umum diamalkan.
5. Meskipun tidak ada doa khusus yang ditetapkan untuk sholat sunnah ini, tetaplah berzikir atau membaca Al-Qur'an setelah salam jika waktu masih memungkinkan sebelum khutbah dimulai.

Keutamaan di Hari Jumat

Hari Jumat adalah hari di mana amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW bersabda bahwa pada hari Jumat terdapat waktu mustajab untuk berdoa. Walaupun fokus utama adalah sholat wajib dan mendengarkan khutbah, kesempatan berada di rumah Allah sebelum sholat wajib dimulai adalah waktu emas untuk meraih keberkahan.

Sholat sunnah yang dilaksanakan pada momen ini berfungsi sebagai pemanasan spiritual. Ini membantu hati seorang muslim menjadi lebih tenang, fokus, dan siap menerima siraman rohani dari khutbah yang akan disampaikan oleh khatib. Dengan hati yang telah "dibersihkan" melalui sholat sunnah tersebut, diharapkan kekhusyukan dalam sholat Jumat dan penyerapan nasihat khutbah menjadi lebih maksimal.

Kesimpulannya, meskipun tidak ada sunnah yang menetapkan sholat "Qabliyah Jumat" secara spesifik setelah adzan, pintu kebaikan selalu terbuka. Sholat sunnah mutlak atau Tahiyatul Masjid yang dilakukan setelah adzan kedua adalah ibadah yang sangat dianjurkan untuk mengisi waktu yang berharga sebelum imam memimpin sholat Jumat. Keutamaan hari Jumat menuntut kita untuk memaksimalkan setiap detik dengan amal ketaatan.