Waktu Mustajab: Shalat Sunnah Setelah Adzan Sebelum Iqomah

Adzan

Ilustrasi Waktu Tunggu

Dalam rutinitas ibadah harian umat Islam, terdapat jeda waktu singkat yang sangat berharga antara kumandang adzan dan dimulainya iqomah untuk salat fardu. Momen transisi ini seringkali diremehkan, padahal Rasulullah ﷺ telah memberikan petunjuk bahwa periode ini merupakan salah satu waktu di mana doa seorang hamba sangat besar kemungkinannya untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Keutamaan Waktu Tunggu

Adzan adalah seruan ilahi yang menandakan dimulainya waktu salat, sementara iqomah adalah panggilan kedua yang mengisyaratkan bahwa salat akan segera didirikan. Di antara kedua seruan ini, terdapat jeda yang bervariasi, tergantung pada tradisi masjid setempat, namun intinya adalah kesempatan emas untuk melakukan amalan sunnah.

Banyak hadis sahih yang menganjurkan umat Islam untuk memanfaatkan jeda ini dengan sebaik-baiknya, terutama dengan memperbanyak doa dan zikir. Rasulullah ﷺ bersabda, "Doa tidak tertolak di antara adzan dan iqomah." Hadis ini menjadi landasan utama bagi para ulama untuk menekankan pentingnya memanfaatkan waktu ini untuk memohon ampunan, rezeki, kesehatan, dan segala hajat dunia maupun akhirat.

Apa yang Dianjurkan Dilakukan?

Meskipun waktu ini sangat singkat, beberapa amalan spesifik sangat dianjurkan:

  1. Berdoa (Memanjatkan Doa): Ini adalah amalan paling utama. Setelah adzan selesai dikumandangkan, seorang Muslim dianjurkan untuk membaca doa khusus setelah adzan, diikuti dengan memanjatkan permohonan pribadi kepada Allah SWT. Jangan biarkan waktu ini terlewat hanya dengan berbincang atau bersiap-siap secara pasif.
  2. Shalat Sunnah Rawatib Qabliyyah: Untuk salat fardu tertentu (seperti Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh), terdapat salat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardu. Jika waktu antara adzan dan iqomah cukup panjang, sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah rawatib ini. Misalnya, untuk Subuh, salat sunnah sebelum fardu sangat ditekankan keutamaannya.
  3. Zikir dan Istighfar: Jika waktu terasa terlalu sempit untuk salat sunnah dua rakaat penuh, maka fokuslah pada zikir ringan seperti membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar (memohon ampunan).

"Waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu mustajab. Jika kalian tidak mampu melakukan salat sunnah, maka perbanyaklah doa kepada Allah."

Perbedaan dan Penerapan Praktis

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua salat fardu memiliki waktu tunggu yang sama antara adzan dan iqomah. Pada salat Subuh, misalnya, jeda ini cenderung lebih panjang karena merupakan salat pertama di hari itu dan seringkali jamaah masih berdatangan. Pada salat Maghrib, jeda ini cenderung sangat pendek karena waktu Maghrib sangat sempit.

Jika Anda berada di masjid yang jeda waktunya sangat singkat (misalnya, hanya 5 menit), fokus utama Anda harus dialihkan kepada doa dan istighfar setelah mengikuti bacaan doa khusus setelah adzan. Jika jeda cukup panjang (bisa mencapai 10-15 menit), maka sangat disayangkan jika dilewatkan tanpa melaksanakan salat sunnah rawatib qabliyyah yang dianjurkan untuk salat tersebut.

Melaksanakan salat sunnah sebelum fardu memiliki manfaat besar, yaitu mempersiapkan hati dan jiwa agar lebih khusyu’ saat memasuki salat wajib. Tindakan ini adalah bentuk penyempurnaan ibadah, mengisi kekosongan waktu dengan ketaatan, dan sekaligus memanfaatkan momen mustajab untuk memohon rahmat dan berkah dari Yang Maha Pengabul Doa.

Kesimpulan

Jeda antara adzan dan iqomah adalah anugerah tersendiri. Jangan biarkan ia berlalu sia-sia. Dengan memahami dan mengamalkan anjuran Rasulullah ﷺ untuk berdoa dan (jika memungkinkan) melaksanakan salat sunnah rawatib pada interval waktu ini, seorang Muslim telah menambah timbangan amal kebaikannya dan mendekatkan diri kepada keridaan Allah SWT. Jadikan waktu setelah adzan sebagai momen refleksi spiritual terpenting sebelum berdiri tegak melaksanakan salat fardu.

🏠 Homepage