Urutan Surah Al-Qur'an: Setelah Surah Al Fil Adalah Surah Apa?

Al Fil Al Quraisy Lanjutan Urutan Surah dalam Mushaf

Visualisasi sederhana urutan surah setelah Al Fil.

Pertanyaan mengenai urutan surah dalam Al-Qur'an adalah hal yang sering muncul bagi umat Muslim yang sedang mempelajari kitab suci mereka. Secara spesifik, banyak yang ingin mengetahui: setelah surah Al Fil adalah surah apa?

Untuk menjawab pertanyaan ini dengan tepat, kita perlu merujuk pada susunan mushaf Al-Qur'an standar yang berlaku secara universal saat ini. Susunan surah dalam Al-Qur'an, yang dikenal sebagai tartib mushaf, diatur berdasarkan ajaran Rasulullah SAW, meskipun terdapat beberapa perbedaan kecil dalam urutan surah Makkiyah dan Madaniyah di awal atau akhir.

Jawaban Langsung: Surah Al Quraisy

Surah yang terletak persis setelah Surah Al Fil (Surah ke-105) adalah Surah Al Quraisy (Surah ke-106). Kedua surah ini, Al Fil dan Al Quraisy, memiliki kedekatan yang signifikan, baik dari segi urutan maupun tema yang dibahas, meskipun keduanya merupakan surah pendek yang tergolong Makkiyah.

Dalam urutan resmi 114 surah Al-Qur'an, kita menemukan urutan sebagai berikut di bagian akhir juz 'Amma (juz ke-30):

Konteks Historis dan Tematik Al Fil dan Al Quraisy

Kedua surah ini sering kali dianggap sebagai satu kesatuan atau pasangan karena konteks historisnya yang sangat erat kaitannya dengan suku Quraisy, suku Rasulullah SAW.

Tentang Surah Al Fil (Gajah)

Surah Al Fil turun untuk mengingatkan bangsa Arab—khususnya kaum Quraisy—tentang pertolongan besar Allah SWT yang diberikan kepada mereka. Surah ini menceritakan peristiwa penyerangan Ka'bah oleh pasukan Abrahah Al-Asyram yang membawa gajah-gajah besar dengan tujuan menghancurkan Ka'bah. Allah SWT mengirimkan burung-burung Ababil yang melemparkan batu dari tanah liat yang dibakar, menghancurkan pasukan tersebut. Peristiwa ini terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan menjadi salah satu momen penting yang menjaga kehormatan Ka'bah dan suku Quraisy di mata bangsa Arab saat itu.

Tentang Surah Al Quraisy

Tepat setelah menceritakan bagaimana Allah menyelamatkan mereka dari kehancuran, Surah Al Quraisy (yang juga ditujukan kepada Bani Quraisy) kemudian mengingatkan mereka akan nikmat lain yang mereka terima. Surah ini menekankan pentingnya rasa syukur kepada Allah SWT atas dua nikmat besar yang dinikmati oleh kaum Quraisy:

  1. Kenikmatan melakukan perjalanan dagang di musim dingin dan musim panas dengan aman (perjalanan dagang mereka adalah sumber utama kemakmuran Mekkah).
  2. Kenikmatan beribadah dan merasa aman di sekitar Baitullah (Ka'bah) yang telah diselamatkan Allah.

Oleh karena itu, surah Al Quraisy diakhiri dengan perintah untuk mentauhidkan Allah (mengesakan-Nya) dan menyembah-Nya, sebagai bentuk balasan atas semua nikmat tersebut. Hubungan sebab-akibat antara kedua surah ini (perlindungan dari bahaya, diikuti dengan syukur atas kemakmuran) menjadikannya salah satu pasangan surah terdekat dalam Al-Qur'an.

Pentingnya Memahami Tartib Mushaf

Meskipun urutan surah dalam mushaf (tartib mushaf) adalah standar yang kita ikuti saat membaca Al-Qur'an dari awal hingga akhir, penting untuk dicatat bahwa urutan ini berbeda dengan urutan pewahyuan (tartib nuzul). Surah Al Fil dan Al Quraisy, misalnya, keduanya merupakan surah Makkiyah awal yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW di Mekkah sebelum hijrah. Namun, dalam susunan mushaf yang kita pegang, mereka ditempatkan di akhir karena penomoran surah didasarkan pada ijtihad para sahabat, khususnya saat proses kodifikasi Al-Qur'an di masa Khalifah Utsman bin Affan RA, yang disusun berdasarkan petunjuk dari Nabi SAW.

Mengetahui bahwa setelah surah Al Fil adalah surah Al Quraisy membantu pembaca Al-Qur'an untuk menelusuri alur cerita dan koneksi tematik yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW dalam susunan kitab suci yang agung ini. Ini adalah bagian dari kekayaan dan keindahan susunan ayat dan surah dalam Al-Qur'an.

🏠 Homepage