Ilustrasi visual Malam Qadr
Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menantikan periode istimewa di bulan suci Ramadan, yaitu sepuluh malam terakhir. Dalam sepuluh malam ini, tersembunyi satu malam yang memiliki kedudukan luar biasa di sisi Allah SWT, yaitu **Malam QS Qadr** (Lailatul Qadr). Nama "Qadr" sendiri berarti "kemuliaan," "ketetapan," atau "ukuran." Malam ini tidak hanya istimewa karena turunnya Al-Qur'an, tetapi juga karena keutamaannya yang melampaui waktu lain.
Keagungan Malam Qadr dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Al-Qadr (QS. 97). Surah ini, meskipun singkat, memuat inti dari kemuliaan malam tersebut. Allah SWT berfirman bahwa ibadah yang dilakukan pada malam ini lebih baik daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan. Bayangkan nilai spiritual dari waktu yang setara dengan masa hidup yang sangat panjang, yang semuanya dapat diraih hanya dalam satu malam.
Alasan utama mengapa **QS Qadr** begitu agung adalah karena malam inilah Allah memutuskan untuk menurunkan Al-Qur'an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia (Baitul Izzah). Penurunan parsial Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW kemudian dimulai seiring dengan wahyu pertama turun di Gua Hira. Peristiwa monumental ini menandai awal dari petunjuk Ilahi bagi seluruh umat manusia. Menghidupkan malam ini dengan ibadah berarti kita sedang mengenang momentum paling transformatif dalam sejarah Islam.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
Meskipun kemuliaannya sudah jelas, Allah menyembunyikan waktu pasti **QS Qadr** ini. Para ulama sepakat bahwa malam ini berada dalam sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya di malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, atau 29). Hikmah di balik persembunyian ini adalah agar umat Islam senantiasa bersemangat beribadah sepanjang sepuluh hari terakhir, tidak hanya terpaku pada satu malam saja. Energi spiritual yang seharusnya difokuskan untuk mencapai malam mulia ini mendorong peningkatan ketaqwaan secara keseluruhan.
Bagaimana cara menghidupkan malam ini? Fokus utama adalah pada ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Praktik yang dianjurkan meliputi:
Keistimewaan Malam Qadr tidak hanya terbatas pada pahala yang berlipat ganda, tetapi juga dampaknya pada kualitas iman seorang Muslim. Mengetahui bahwa satu malam ibadah dapat menghapus dosa dan meningkatkan derajat spiritual secara signifikan memberikan motivasi yang tak tertandingi. Rasa syukur kepada Allah atas anugerah Al-Qur'an diperbaharui, dan komitmen untuk menjalani hidup sesuai petunjuk-Nya menjadi lebih kuat.
Oleh karena itu, menjelang dan selama sepuluh malam terakhir Ramadan, umat Islam didorong untuk mengatur kembali prioritas hidup mereka. Jauhkan kesibukan duniawi, perbanyak wudhu, dan persiapkan hati untuk menyambut malaikat yang turun ke bumi membawa ketenangan dan berkah. Mencari **QS Qadr** sejatinya adalah mencari keridhaan Allah yang tak terhingga nilainya. Dengan niat yang tulus dan usaha maksimal, kita berharap termasuk golongan yang beruntung mendapatkan rahmat agung di malam yang lebih baik dari seribu bulan ini.